Menjelang penyelenggaraan Asian Games 2018, berbagai permasalahan satu per satu muncul dan menjadi polemik. Jalan pintas Pemprov DKI Jakarta untuk menyelesaikan masalah-masalah tersebut, salah satunya yaitu pencemaran Kali Item atau Kali Sentiong, banyak menuai kritik. Salah satu kritikan itu berasal dari seniman mural Riyan Riyadi.
Riyan alias The Popo melalui akun instagram @_thepopop mengunggah gambar mural dengan judul "Black River" yang menampilkan sosok Gubernur DKI, Anies Baswedan, sebagai perempuan bercelemek yang sedang membuang sesuatu ke balik tirai. Pada gambar juga terlihat ada signature berupa tulisan "kanyu" yang berada di pojok kanan bawah.
Dalam keterangan gambar yang diunggah, The Popo menyatakan bahwa mural itu memang dibuat oleh Kanyu, dan diadaptasi dari karya Banksy. Kanyu menurut The Popo adalah saudaranya dari Cape Town, Afrika Selatan.Â
Penjelasan yang menyatakan di mana lokasi karya mural itu berada, di Jakarta ataukah di Cape Town, tidak tercantum dalam unggahan tersebut. CNNIndonesia.com yang melacaknya belum berhasil mendapatkan jejak.
![Mural Banksy yang diadaptasi dalam karya mural untuk mengkritik Pemprov DKI (flickr.com).](https://assets.kompasiana.com/items/album/2018/07/30/maid-in-london-2006-flickr-com-5b5e058a5e1373223573d7a2.jpg?t=o&v=770)
Siapakah The Popo, siapakah Kanyu, dan siapakah Banksy?
The Popo, mengkritik Anies Baswedan, mendukung Novel Baswedan
The Popo adalah Riyan Riyadi atau Ryan Riyadi, seniman mural kelahiran 1980. Riyan yang menggeluti seni graffiti sejak 2009 berhasil sukses meraih penghargaan sebagai The Best Mural Artist pada Tembok Bomber Award tahun 2010. Saat ini sosok yang identik dengan karakter "The Popo" adalah seorang dosen praktisi mata kuliah komunikasi visual di IISIP, Jakarta.Â
![Riyan Riyadi aka The Popo, seniman mural yang lekat dengan kritik-kritik sosial dalam karya-karyanya (print.kompas.com/FILES).](https://assets.kompasiana.com/items/album/2018/07/30/riyan-riyadi-print-kompas-com-5b5df67abde575487952d8e9.jpg?t=o&v=770)
Konsep The Popo dalam karya mural Riyan divisualisasikan sebagai karakter si Popo yang mirip Patrick dalam serial kartun Sponge Bob, berkepala gundul dan bermata belo. Sepintas bisa juga mirip buah alpukat. Karakter Popo ini sekaligus menjadi signature Riyan di dalam karya-karyanya.Â
Contohnya adalah desain kaus T-shirt bergambar kartun Novel Baswedan, merupakan salah satu wujud dukungan The Popo terhadap pemberantasan korupsi di Indonesia. Penjualan kaus tersebut didonasikan untuk kegiatan Sahabat ICW, Indonesian Corruption Watch.
Bila kita cermati memang ada perbedaan nyata dari ciri-ciri khas karya The Popo dengan gambar mural Anies yang diunggah melalui akun instagramnya.
Kanyu dan Banksy hingga kini masih misterius
Berbeda dengan The Popo yang wujudnya nyata, sosok Kanyu dan Banksy hingga saat ini masih samar-samar.
The Popo sendiri mengakui bahwa dirinya adalah pengagum sosok Banksy yang misterius sehingga dalam satu sesi wawancara dengan BBC tahun 2013 The Popo menolak difoto. Tetapi menyadari usaha untuk "moksa" di zaman ini hampir mustahil, The Popo dalam beberapa wawancara belakangan menampilkan sosok dirinya secara jelas.
Tentang Kanyu, beberapa media menganggap sosok itu hanyalah imajinasi The Popo, walaupun tidak tertutup kemungkinan bahwa dia adalah memang saudara atau temannya sesama artis mural dari manca negara. The Popo menulis keterangan bahwa Kanyu berasal dari Cape Town, sebuah kota yang berada di Afrika Selatan.
Apakah mungkin juga The Popo sedang menciptakan "Kanyu" sebagai sosok baru?
Mungkin sekali. The Popo yang terobsesi dengan sosok Banksy bisa saja sedang bereksperimen menciptakan serial karya-karya mural baru yang sama sekali berbeda dengan karya-karyanya selama ini.
![Potret diri Banksy (metro.co.uk).](https://assets.kompasiana.com/items/album/2018/07/30/banksyart1309k-5b5dfda75a676f074c1796c7.jpg?t=o&v=770)
Jejak Banksy terlacak sampai tahun 1990an di Bristol yang terkenal dengan geng graffitinya, kru DryBreadZ. Salah satu di antara dua nama, Robert Banks atau Robin Gunningham diduga merupakan identitas asli dari Banksy. Teori yang lain menganalisis bahwa Banksy sejatinya adalah sebuah tim yang terdiri dari beberapa orang.
Karya-karya Banksy yang bernilai seni tinggi banyak tersebar di berbagai negara. Selain Inggris yang merupakan tempat asalnya, karya Banksy juga ada di Amerika Serikat, Perancis, Australia, bahkan hingga ke Gaza di Palestina. Karya-karyanya kemudian ada yang dilelang dengan harga yang cukup fantastis, ada yang dirusak, ada pula yang "ditimpa" oleh mural lain.
Mengenai tingginya nilai jual karyanya di balai lelang, Banksy mengatakan bahwa: "Keberhasilan secara komersial adalah tanda kegagalan dari seniman mural".Â
![Mural Banksy yang melubangi tembok pemisah Israel dengan Palestina (ildolomite.it).](https://assets.kompasiana.com/items/album/2018/07/30/wall-israel-palestina-ildolomite-it-5b5dffac677ffb3c530585d4.jpg?t=o&v=770)
![Sosok tikus yang sering muncul dalam karya Banksy (standard.co.uk).](https://assets.kompasiana.com/items/album/2018/07/30/banksy-graffiti-street-art-rat-race-5b5e0119caf7db4f744858e4.jpg?t=o&v=770)
Mungkin serumit Bruce Wayne menyembunyikan sosok Batman, atau secerdas Batman melindungi sosok Bruce Wayne. Yang pasti solusi-solusi kepepet ala Pemprov DKI untuk membungkam Kali Item sama sekali tidak cerdas sebagaimana pesan dalam "Black River" yang disampaikan The Popo.
***
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI