Berdasarkan model statistik yang dirancang Jay Boice dan Nate Silver dari fivethirtyeight, prediksi peluang kemenangan dalam laga semifinal Prancis lawan Belgia adalah 52:48. Sangat tipis, namun Prancis memiliki peluang menang lebih besar.
Realitas yang kemudian terjadi adalah Prancis unggul hanya satu gol lewat situasi bola mati,  dan strategi bertahan yang dicela para pemain lawan. Belgia nyata jadi lawan berat bagi Prancis di laga penentu ini, tetapi pilihan taktik Didier Deschamps sukses menjaga Les Blues  tetap di jalur menuju juara Piala Dunia 2018.
Laga semifinal yang lain antara Inggris lawan Kroasia menunjukkan hal lain.
Baca juga : Prancis Favorit Juara Piala Dunia 2018, Berapa Peluangnya? Â Â Â Â Â Â
Inggris diprediksikan menang lawan Kroasia dengan peluang 57:43.Â
Peluang Inggris ini lebih besar dibandingkan dengan peluang Prancis saat melawan Belgia. Jika Prancis cuma unggul satu gol lewat sundulan dari bola sepak pojok, Inggris harusnya lebih dong. Lha wong peluangnya lebih besar kok.... Â
Faktanya yang sama-sama kita lihat ternyata pahit bagi Inggris, kandidat yang maju ke babak final ternyata Kroasia setelah menang dengan skor 2-1. Artinya prediksi Inggris menang kontra Kroasia kenyataanya melenceng.Â
Pemain Inggris bermain tertekan, kurang lepas, akibatnya Kroasia leluasa memborbardir gawang Inggris dengan tembakan-tembakan akurat. Sementara Inggris jauh lebih sedikit melakukan serangan berbahaya.
Sebagai pendukung Timnas Prancis, bagi saya kemenangan Kroasia merupakan kabar baik.Â
Prediksi berdasarkan Soccer Power Index atau SPI dari model statistik fivethirtyeight.com, Prancis akan lebih ringan jika bertemu Kroasia di final dibandingkan dengan Inggris.
Urutan ranking SPI sebelum laga semifinal:
Prancis :
Nilai SPI = 87,5 dengan Offensive rate = 2,8 dan Defensive rate  = 0,5. Â
Belgia  :
Nilai SPI = 87,5 dengan Offensive rate = 3,1 dan Defensive rate  = 0,6. Â
Inggris :Â
Nilai SPI = 85,2 dengan Offensive rate = 2,5 dan Defensive rate  = 0,5. Â
Kroasia:
Nilai SPI = 82,0 dengan Offensive rate = 2,4 dan Defensive rate  = 0,6. Â
Urutan ranking SPI setelah laga semifinal: Â Â
Prancis :
Nilai SPI = 88,0 dengan Offensive rate = 2,8 dan Defensive rate  = 0,5. Â
Belgia  :Â
Nilai SPI = 86,4 dengan Offensive rate = 2,9 dan Defensive rate  = 0,6. Â
Inggris :Â
Nilai SPI = 84,2 dengan Offensive rate = 2,5 dan Defensive rate  = 0,5. Â
Kroasia:
Nilai SPI = 83,2 dengan Offensive rate = 2,5 dan Defensive rate  = 0,6.
Bisa kita periksa bersama, nilai SPI Prancis dan Kroasia  bertambah dengan kemenangan di laga semifinal, sementara Belgia dan Inggris mendapat pengurangan nilai.
Berikut tambahan data yang penulis olah dari profil skuat timnas semifinalis di Wikipedia.
Perancis per tanggal 9 Juni 2018:
Rata-rata usia pemain    : 25,56 tahun
Rata-rata tampil         : 26,04 kali
Jumlah gol               : 87
Gol per rata-rata tampil : 3,34
Kroasia per tanggal 8 Juni 2018:
Rata-rata usia pemain    : 27,52 tahun
Rata-rata tampil         : 40,30 kali
Jumlah gol               : 116
Gol per rata-rata tampil : 2,88
Belgia per tanggal 11 Juni 2018:
Rata-rata usia pemain    : 27,22 tahun
Rata-rata tampil         : 47,26 kali
Jumlah gol               : 156
Gol per rata-rata tampil : 3,30
Inggris per tanggal 7 Juni 2018:
Rata-rata usia pemain    : 25,65 tahun
Rata-rata tampil         : 20,96 kali
Jumlah gol               : 59
Gol per rata-rata tampil : 2,82.
Rata-rata usia skuat Prancis  paling muda di antara empat semifinalis, tetapi produktivitas golnya tertinggi. Urutan paling buncit dalam urusan produktivitas gol dihuni oleh timnas Inggris.
Prediksi di laga final, jika Prancis harus berhadapan dengan Inggris, peluang kemenangan 55:45. Â Sementara melawan Kroasia, peluang Prancis bertambah menjadi 59:41.
Hanya saja Prancis harus jitu dalam memilih strategi dan formasi, all out sudah pasti. Kroasia tetap berbahaya, buktinya Inggris yang sudah pernah merasakan dibully serangan bertubi-tubi di sepanjang laga semifinal kemarin. Konon gara-garanya karena pasukan Kroasia termotivasi untuk membungkam media-media Inggris yang merendahkan mereka. Apakah motivasi itu masih membara? Sangat mungkin!
Menegangkan rasanya menunggu saat-saat Prancis akan menekan Kroasia dan berhasil keluar sebagai pemenang untuk yang kedua kali. Semoga Prancis tidak menerapkan strategi bermain negatif seperti saat duel dengan Belgia.
Untuk sementara kita nikmati dulu laga sebelum final yaitu laga Inggris dengan Belgia untuk menempati posisi runner up kedua. Tapi, satu hal sudah pasti, yaitu  ...  jangan nonton bola tanpa Kacang Garuda!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H