Dan ini tanggapan saya :
Tidak ada yang blunder dan tidak ada hubungannya dengan strategi jokowi.
Jokowi suka dengan tipe orang yang lebih sering turun ke lapangan. Apalagi kinerja risma yang mentereng saat jadi walkot surabaya jadi nilai plus di mata jokowi.
Bahkan karena begitu cintanya warga surabaya kepada risma. Saat pilwalkot surabaya kemarin megawati tidak menunjuk kader partai yang maju.
Melainkan menyerahkan sepenuhnya siapa nama calon yg maju kepada risma langsung. Dan risma menunjuk anak buahnya di pemkot surabaya yaitu Eri Cahyadi, Kepala Badan Perencanaan dan Pembangunan Kota Surabaya. Dan beliau menang Pilwalkot !
Dan ini tanggapan saya terhadap analisa anda :
1. Ya tepat sekali kalo risma blusukan di jakarta dulu, kota lain menyusul dan bertahap. Lha wong jakarta ini ini kota metropolitan dan ibu kota negara, sekaligus tempat singgah tamu2 negara kok banyak pengemis dan gelandagan bersliweran disana sini? Parah banget. Jadi, sudah tepat dan tidak perlu merubah pola kerja.
2. Anda tidak salah bu risma. Risma tipe leader yang memprioritaskan dan membereskan apa yg tampak di matanya saat ada di lapangan. Perbaikan data penerima bantuan sosial juga penting, jangan sampai salah sasaran makanya perlu leader yang blusukan, tidak duduk2 manis di kantor. Tidak asal terima beres laporan dari bawahannya. Cros check ulang !
3. Risma bekerja pakai hati nuraninya, tidak ada hubungannya dengan copras -capres atau cogab-cagub.
Ya justru sangat relelevan sekali kalo saat pandemi risma sering blusukan jadi tahu  apa saja permasalahan yang terjadi di masyarakat kelas bawah. Ya justru masyarakat yg cerdas dan dewasa bisa menilai kalo risma memang murni bekerja keras dan serius menjalankan tugasnya sebagai mensos.
LANJUT TERUS BU RISMA ! SEMANGAT !
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H