Mohon tunggu...
Agung Kurniawan Sastro
Agung Kurniawan Sastro Mohon Tunggu... Dokumentator -

Hanya seorang yang gemar mengabadikan momen dalam bentuk gambar dan tulisan.

Selanjutnya

Tutup

Bola

Ketika Liga Top Eropa Terlihat Tak Kompetitif

24 Desember 2017   21:32 Diperbarui: 25 Desember 2017   00:57 1833
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Performa gemilang City, tak lepas dari tajamnya Aguero dan Sane

Sejumlah liga top eropa telah memasuki masa libur Natal dan tahun baru. Dari 5 liga top eropa, beberapa klub yang memuncaki klasemen sementara unggul cukup jauh dari pesaing terdekatnya. Hal ini tidak lepas dari penampilan mengesankan sang pemuncak klasemen, juga penampilan inkonsisten dari pesaingnya. 

Yang terbaru, dari Laliga, Barcelona berhasil menaklukkan salah satu pesaingnya, Real Madrid di Bernabeu dengan skor 0-3. Sejauh ini,  Barcelona menjadi klub yang belum terkalahkan di Laliga, bahkan diseluruh kompetisi yang mereka ikuti. Hal ini ditambah pesaing terdekatnya Atletico Madrid takluk dengan skor 0-1 dari Espanyol. 

Dengan hasil itu, Barcelona berhasil mengumpulkan 45 poin, unggul 9 poin dari Atletico Madrid yang berada di posisi 2, dan unggul 14 poin dari Real Madrid yang berada di posisi 4 klasemen. Barcelona dengan pelatih barunya benar-benar merubah Barcelona khususnya dari lini tengah ke pertahanan, meski sempat kesulitan menutupi kekosongan yang di tinggal Neymar. 

Dari segi taktikal, Valverde memaksimalkan kekosongan yang ditinggal Neymar dengan menambah pemain ke lini tengah, yang membuat permainan Barca musim ini cukup stabil dan sulit untuk ditembus. Laliga sendiri kerap dikatakan liga yang tidak kompetitif, karena hanya di dominasi oleh dua klub besar saja, meski saat ini Atletico juga telah membuktikan bahwa klub ini patut diperhitungkan.

Lewandowski, pemain kunci Bayern Munich
Lewandowski, pemain kunci Bayern Munich
Dari Bundesliga Jerman, Bayern Munich  menasbihkan diri masih yang terbaik di Jerman saat ini. Bayern berhasil memperbaiki performa inkonsistennya di awal musim. Perlahan tapi pasti, Jupp Heynckes berhasil mengembalikan kepercayaan diri para pemainnya yang sempat hilang karena permasalahan dengan pelatih sebelumnya. 

Performa yang membaik dari Bayern Munich seperti memberikan efek kepada kompetitor lainnya, Borussia Dortmund yang tampil apik diawal musim mengalami penurunan performa yang cukup signifikan. Alhasil, Dortmund tercecer diposisi ke-3. Di pertandingan Bundesliga terakhir di 2017, Bayern Munich sukses menaklukkan pesaing beratnya Dortmund dengan skor 2-1.

Bayern juga diuntungkan dengan hasil imbang yang diraih Schalke saat menjamu Frankfurt. Hasil itu membuat Bayern Munich nyaman dipucuk dengan 41 poin,  unggul 11 poin dari Schalke diposisi ke-2, sedangkan Borussia Dortmund diposisi 3 tertinggal 2 poin dari Schalke.

Trio maut yang dimiliki PSG
Trio maut yang dimiliki PSG
Beralih ke Ligue 1 Perancis, semenjak masuknya konglomerat dari timur tengah ke klub PSG, Ligue 1 Perancis menjadi liga yang mulai dilirik penikmat sepakbola. Bukan karena persaingan panas, tapi lebih kepada ingin melihat pemain-pemain mahal yang berkumpul disatu klub. Hasilnya PSG bertahun-tahun mendominasi liga sejak musim 2012/2013 hingga 2016/2017, sebelum Monaco merusak dominasi PSG. 

Di musim ini, PSG kembali menunjukkan kekuatan finansialnya, mendatang Neymar dan Mbappe dengan mahar yang sangat mahal, sejauh ini PSG kembali mendominasi Ligue 1 hingga tengah musim. PSG menduduki puncak klasemen dengan mengumpulkan 50 poin, unggul 9 poin dari Monaco dan Lyon diposisi 2 dan 3. Meski pesaing terdekat PSG, Monaco dan Lyon juga tampil baik sejauh ini, sulit rasanya untuk mereka menandingi kedalaman skuat yang dimiliki PSG, apalagi musim masih panjang.

Selanjutnya, menuju ke Liga yang paling kompetitif "katanya", Premier League Inggris. Sejauh ini, jika melihat klasemen sementara, label Liga paling kompetitif di eropa sama sekali tidak terlihat. Manchester City yang berada di puncak klasemen unggul cukup jauh dari pesaing terdekatnya Manchester United yang berada diposisi ke-2. 

Performa gemilang City, tak lepas dari tajamnya Aguero dan Sane
Performa gemilang City, tak lepas dari tajamnya Aguero dan Sane
Liga Premier musim ini tampaknya merupakan musimnya the citizen. Klub asuhan Pep Guardiola tampil begitu baik dimusim ini dan menjadi klub yang belum terkalahkan di Liga Premier musim ini. Setelah gagal di musim pertama, musim kedua Pep di Inggris menjadi pembuktiannya, ciri khas permainan tiki-taka berhasil dikombinasikan dengan permainan cepat ala liga Inggris. 

Pep seakan membuat Liga Premier begitu mudah, layaknya yang ia lakukan bersama Barcelona di Laliga dan Munich di Bundesliga, bersama Manchester City, pep mencatatkan 17 kemenangan secara beruntun di liga. Hasil itu yang menempatkan City dipuncak klasemen dengan 55 poin dari 19 laga, berjarak 13 poin dengan rival sekota Manchester United diposisi 2.Hasil itu tak lepas dari performa United yang sedang menurun, setelah diawal musim menempel ketat sang rival sekota.

Napoli berpeluang rusak dominasi Juventus
Napoli berpeluang rusak dominasi Juventus
Dan terakhir, menuju liga yang paling "membosankan" saat ini, Serie A Italia. Juventus yang biasanya selalu mendominasi liga sejak awal musim mendapatkan perlawanan yang cukup ketat dari pesaingnya. Di musim ini, penampilan Juve sedikit tersendat di beberapa pertandingan, selain itu pesaing dalam beberapa musim terakhir, Napoli dan AS Roma menunjukkan penampilan yang cukup baik, bahkan Inter Milan menandai kebangkitan mereka di musim ini dengan ikut bersaing dipapan atas. Di pertandingan terakhir ditahun 2017, Napoli harus bekerja ekstra keras untuk menaklukkan lawannya demi menjaga Puncak klasemen, Napoli menang 3-2 atas Sampdoria.

Dipertandingan lain, Juventus sukses menaklukan pesaing gelar juara lainnya Roma, dengan skor tipis 1-0, sedangkan Inter yang bangkit dimusim ini harus takluk dari tuan rumah Sassuolo dengan skor 1-0. Hasil ini menjadikan persaingan di papan atas semakin ketat, Napoli berada dipuncak klasemen dengan poin 45, diikuti Juve di posisi kedua dengan poin 44. 

Persaingan bukan milik dua klub teratas saja, Inter diperingkat 3 dengan 40 poin dan Roma di peringkat 4 dengan 38 poin, siap menyeruduk ke puncak apabila dua klub diatasnya kehilangan poin. Serie A sejauh ini menyajikan persaingan yang sangat ketat, disaat liga-liga top eropa lainnya terlihat tidak kompetitif karena sang pemuncak terlalu konsisten dibanding kompetitornya.

Melihat dari klasemen sementara, para pemuncak tampaknya bakal menjadi kampiun di akhir musim jika mampu tampil konsisten, apalagi jika melihat komposisi pemainnya. Namun tidak dengan Seria A tampaknya. Serie A yang mungkin, banyak dianggap liga paling membosankan, nyatanya saat ini menjadi liga yang layak untuk disaksikan karena menyajikan persaingan yang sangat ketat. 

Ya, Serie A belum habis, Serie A masih menjadi salah satu liga terbaik di eropa bahkan di dunia. Sayangnya, Italia tidak akan kita saksikan di piala dunia 2018 di Rusia tahun depan. Tapi setidaknya,  melalui Serie A, Italia tetap menjadi kiblat penikmat sepakbola. Salam.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun