Hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2018 menunjukkan bahwa anemia banyak terjadi pada perempuan muda dan masih cukup tinggi, sebagaimana tercermin dalam Riskesdas 2018, di mana prevalensi anemia adalah 37%. Berdasarkan hasil Laporan Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2018 oleh Balitbangkes, Indonesia, remaja putri usia 15- 24 tahun memiliki angka anemia sekitar 27%, sedangkan remaja laki- laki memiliki angka anemia yang lebih rendah, yaitu 20%.
Hal ini menjadikan anemia sebagai masalah kesehatan utama bagi remaja, terutama remaja putri, yang dipengaruhi oleh pola makan yang kurang optimal dan kurangnya olahraga.Melihat berita tersebut, sembilan mahasiswa dari Program Studi D3 Teknologi Laboratorium Medis Universitas Muhammadiyah Surabaya (UMSurabaya) memberikan edukasi Bahaya Penyakit Anemia pada remaja secara offline. Kegiatan yang dilaksanakan pada Rabu, 31 Mei 2023 ini dihadiri oleh sekitar 17 remaja perwakilan dari satu sekolah SMP Institut Indonesia Surabaya.
Topik Bahaya Penyakit Anemia diangkat karena saat ini banyak orang di lingkungan sosial yang tidak menyadari bahwa penyakit anemia dapat berpengaruh terhadap kelelahan, masalah jantung, gangguan pertumbuhan dan perkembangan, masalah kehamilan, gangguan sistem kekebalan tubuh. Karena hakikatnya manusia adalah menghindari perilaku yang dapat menyebabkan anemia seperti merokok atau konsumsi alkohol yang berlebihan.
Sementara itu, Ketua Tim Dosen Program Pengabdian Masyarakat UMSurabaya Uswatun Hasanah, S.Kep., Ns., M.Kep., Sp.KepJ menyatakan bahwa topik yang diangkat oleh mahasiswa ini cukup menarik melihat kebiasaan individu, terutama remaja pada era digital.
Bahaya Penyakit Anemia diangkat karena saat ini banyak siswa di lingkungan sekolah yang tidak menyadari atau menyepelekan hal yang dianggapnya biasa saja padahal ditinjau lebih lanjut efeknya akan mengakibatkan berbahaya bagi kesehatan tubuh. Karena hakikatnya manusia adalah makhluk sosial yang butuh edukasi atau sosialisasi tentang pencegahan maupun pengobatan tindak lanjut mengenai anemia agar mengetahui dan mengenal lebih dekat," paparnya.
Gejala anemia pada remaja meliputi kelelahan, pucat, sesak napas, dan sakit kepala.
Dampak Terkena Penyakit Anemia
Dampak anemia yang terlihat pada remaja yaitu menurunnya produktivitas kerja, pertumbuhan terhambat, tubuh mudah terinfeksi, kebugaran tubuh berkurang, semangat belajar dan prestasi menurun. Terjadinya kejadian anemia dapat disebabkan oleh asupan pola makan yang salah, tidak teratur dan tidak seimbang dengan kecukupan sumber gizi yang dibutuhkan tubuh, diantaranya adalah asupan energi, asupan protein, asupan karbohidrat, asupan lemak, vitamin C dan yang terutama kurangnya sumber makanan yang mengandung zat besi juga asam folat. Secara umum upaya penanggulangan masalah anemia pada remaja berkaitan dengan asupan makanan yang dikonsumsi setiap hari dan makanan yang mengandung zat besi.
