Ibnu Qayyim al-jauziyyah mengatakan: " Cinta terhadap dunia adalah induk segala kesalahan serta perusak agama. hal ini dipandang dari beberapa sisi.
Pertama, cinta dunia menuntut sikap pengagungan atasnya, padahal dunia amat rendah di sisi Allah SWT. dan termasuk dosa besar adalah mengangungkan sesuatu yang dihinakan oleh-nya.
Kedua, Allah telah melaknat dan membenci dunia, kecuali yang dimanfaatkan demi meraih keridhaan-nya. siapa pun yang mencintai apa yang dilaknat dan dibenci Allah, itu berarti dia sudah mencampakkan diri sendiri untuk bersiap tertimpa fitnah dan kemurkaan-Nya
Ketiga, apabila seorang mencintai dunia, maka dia menjadikannya sebagai tujuan hidup. Berupaya meraih dunia itu dengan berbagai amal yang telah Allah jadikan sebagai sarana menuju kepada-Nya dan negeri akhirat. Sehingga urusan dan hikmah menjadi terbalik,lalu hati dan perjalanan hidupnya juga terbalik ke belakang.
Maka di sini ada dua poin:
1. menjadikan sarana sebagai tujuan, serta
2. menjadikan amalan akhirat sebagai sarana meraih duniaÂ
ini merupakan keburukan dari segenap sisi, serta akal yang sudah tertipu. keadaan mereka seperti yang disebutkan Allah SWT dalam firmannya :
" Barangsiapa menghendaki kehidupan dunia dan (juga) perhiasannya, pasti kami berikan (balasan) penuh atas pekerjaan mereka di dunia (dengan sempurna) dan mereka di dunia tidak akan dirugikan. itulah orang-orang yang tidak (akan) memperoleh (sesuatu) di akhirat kecuali Neraka, dan sia-sialah di sana apa yang telah mereka usahakan (di dunia) dan terhapuslah apa yang telah mereka kerjakan. " (QS. Hud: 15-16 )
Keempat, cinta dunia dapat menghalangi seorang hamba untuk mengerjakan perbuatan-perbuatan yang bermanfaat baginya di akhirat. ini tidak lain disebabkan oleh kesibukan pribadi atas apa yang dicintainya itu.
Kelima, orang yang mencintai dunia serta akan perhiasannya adalah orang yang paling tersiksa dengannya. dia tersiksa didunia sebab harus bersaing dengan sesama pencinta dunia dalam mencari perhiasannya dan di alam barzakh dia tersiksa lantaran hilangnya dunia dan penyesalan atasnya.Â
Syair :
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2Hduhai para pendamba kelezatan-kelezatan
sadarlah bahwa dunia itu tidaklah kekal
sungguh tertipu dengan naungan yang akan hilang
tak syak lagi ini merupakan kedunguan