Mohon tunggu...
Agung Fath Pratama
Agung Fath Pratama Mohon Tunggu... Penulis - tholabul Ilmi

seorang musafir yang sedang transit di dunia, menuju kampung halaman ( akhirat )

Selanjutnya

Tutup

Diary

Sifat Tamak Terhadap Harta Benda

29 Desember 2023   10:04 Diperbarui: 29 Desember 2023   10:30 117
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sifat Tamak merupakan suatu sifat yang sangat tercela dan dibenci oleh Allah Swt.

Manusia yang memiliki sifat tamak tidak segan-segan menyakiti dan menyusahkan orang lain.

Allah Swt. telah memperingatkan dalam firmannya tentang bahayanya harta benda:

" Hai orang-orang yang beriman, janganlah harta-hartamu dan anak-anakmu melalaikan kamu dari mengingat Allah. Barangsiapa yang berbuat demikian maka mereka itulah orang-orang yang rugi." ( QS. Al Munaafiquun :9 )

Harta Benda Yang Kita Miliki, sejatinya adalah ujian.

Allah Swt. kembali mengingatkan dalam firmannya:

" Sesungguhnya hartamu dan anak-anakmu hanyalah cobaan (bagimu); disisi Allah-lah pahala yang paling besar. " 

(QS. At Taghaabun :15 )

Oleh sebab itu, barangsiapa yang lebih memilih harta dan anak-anak yang dimilikinya dibandingkan dengan mengingat Allah dan mendekatkan diri disisi-nya, maka orang yang demikian itu benar-benar celaka dan sangat merugi.

Barangsiapa yang rakus terhadap harta benda, mencari harta hingga lupa melaksanakan ibadah kepada Allah, atau memelihara anak hingga meninggalkan ibadah kepada Allah dan melanggar syariatnya, maka orang orang yang demikian itu akan memperoleh suatu kerugian yang sangat besar. 

Seorang laki-laki bertanya kepada Rasullullah Saw,

"Wahai Rasullullah, mengapa saya tidak ingin mati?" Beliau kembali bertanya, "Apakah kamu punya harta?" Jawab orang itu,"Ya, wahai Rasullullah." Nabi Saw. Selanjutnya bersabda,"Dahulukan hartamu ke akhirat, karena sesungguhnya mati orang mukmin itu bersama hartanya. Jika hartanya itu didahulukan ke akhirat, maka ia ingin menyusul, tetapi jika hartanya itu tinggal didunia, maka ia enggan untuk untuk berpisah.

Yang dimaksud mendahulukan harta ke akhirat yaitu dengan membelanjakannya ke jalan agama atau sesuai dengan tuntunan agama, misalnya dengan sedekah, waqaf dan lainnya.

Hasan Al-Basri berkata, "Demi Allah, benar-benar akan dihinakan oleh Allah orang yang memuliakan dirham (harta benda)."

dikatakan bahwa uang dan dirham yang mula-mula ditempa, telah dipungut iblis yang kemudian diangkatnya ke kening dan diciumnya seraya berkata, "Orang yang mencintai kamu berdua sebenarnya adalah budakku."

kutipan: Menghancurkan Sifat Tamak - Imam Ghazali

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun