Mohon tunggu...
Agung Pribadi
Agung Pribadi Mohon Tunggu... karyawan swasta -

seorang internet journalist, kontributor di Komunitas BISA! di facebook website nya http://www.facebook.com/agung.pribadidua?fref=ts atau http://agungpribadi.multiply.com menulis artikel di media massa nasional seperti koran tempo, bisnis indonesia, berita buana, seputar indonesia, angkatan bersenjata, lippostar.com. satunet.com, majalah DMAestro, Tabloid Aliansi, Tabloid Agenda, Tabloid SWADESI, Eramuslim Digest juga di media massa internasional yaitu ummahonline.com pengalaman: Menjadi tim riset Film Dokumenter 50 tahun Konferensi Asia Afrika bersama Garin Nugroho Menjadi tim Kreatif: FTV SUtan Sjahrir bersama Hanung Bramantyo dan Garin Nugroho FTV Hatta: Kesunyian yang berbisik bersama Indra J. Piliang dan Garin Nugroho

Selanjutnya

Tutup

Politik

Amerika kalah perang di Vietnam, karena Indonesia

10 Februari 2011   03:12 Diperbarui: 26 Juni 2015   08:44 53137
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Setelah kekalahannya di Vietnam, Amerika berusaha kembali menaikkan citra dan harga dirinya. Puluhan film-film bertemakan perang Vietnam seperti film Rambo dan film serinya “Tour of Duty”. bermunculan dengan sudut pandang Amerika menang melawan gerilyawan Vietnam.
Belajar dari Vietnam, Amerika kini menghindari perang langsung kecuali didahului serangan udara bertubi-tubi.

Lalu apa yang bisa kita pelajari dari perang Vietnam?
Ya , kita bisa belajar bahwa kita tetap punya kesempatan untuk bangkit,
kita tetap punya kesempatan untuk menang.
Pertempuran kita saat ini bisa berwujud banyak bentuk.
Saat ini kita bertempur secara ekonomi, budaya, politik, dsb.

Jika kita tidak mempersiapkan diri dari sekarang, kita bisa terjajah secara ekonomi, budaya, politik, dsb.
Jangan bersantai-santai, karena bangsa kita bisa jadi korban tergilas kemajuan zaman, karena tidak mampu mengejar persaingan.

Bangsa besar yang mungkin lebih harus kita cermati saat ini justru Cina.
Saat ini Cina adalah kekuatan ekonomi terbesar kedua setelah Amerika, setelah tahun ini melampaui Jepang. Dalam waktu tidak terlalu lama diduga Cina akan mampu melampaui Amerika.

Kebijakan ekonomi Cina saat ini mengimpor begitu banyak gas alam dan batu bara dari Indonesia, bahkan mereka menumpuk-nya untuk cadangan energi. Negara Cina punya material tersebut di tanah mereka tetapi mereka memilih untuk mengimpor dari Indonesia.
Kenapa?
Lihat 10 - 20 tahun mendatang.
Bisa jadi kita kehabisan batu bara dan gas alam (sekarang kita minyak bumi sudah mengimpor) dan ketika harga energi melambung tinggi mungkin kita justru mengimpor dari Cina dengan harga sangat mahal.

Di bidang moneter (finansial) Cina juga sedang berbenah.
Cina juga membeli berton-ton emas sebagai cadangan devisanya (Negara Cina sendiri percaya ke depan cadangan emas lebih kuat dari dollar Amerika).
Langkah ini untuk memperkuat cadangan devisa dollar Amerika milik Cina yang bahkan jumlahnya lebih banyak dari milik Amerika sendiri.
(Baca No Excuse! by Isa Alamsyah halaman 141-148, sangat menyakitkan tapi akan membangkitkan semanagat Anda membangun bangsa)

Jika pemimpin negara kita tidak mencermati keadaan ini,
maka masa depan bangsa cukup mengkhawatirkan.
Kini saatnya kita sebagai individu berusaha menyelamatkan bangsa
dimulai dari diri sendiri.

Memulai dari diri sendiri dengan membangun keluarga yang kuat.
Memulai dengan membangun keluarga yang mempunyai cita-cita tinggi dengan spirit
No Excuse!
Menyiapkan keluarga yang kebal krisis dengan konsep Think Dinar.
Membangun jalinan keluarga berbasis Sakinah.

Ingat tantangan masa depan akan jauh lebih berat!

Baca juga:

Amerika ada karena Indonesia

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun