Mohon tunggu...
Agung Pratama
Agung Pratama Mohon Tunggu... Penulis - Penulis lepas

Pegiat isu sosial, politik, gender, dan media. netizen barbar tapi kritis.

Selanjutnya

Tutup

Cerita Pemilih Pilihan

3 Kartu Sakti Versus E-KTP ala Sandiaga Uno

18 Maret 2019   17:42 Diperbarui: 21 Maret 2019   16:11 335
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

#Debatcawapres2019 menjadi tagar teratas di twitter pada minggu malam  17 Maret 2019, Cawapres dari nomor urut 01 Ma'ruf Amin dan Sandiaga Uno Cawapres dari nomor urut 02 bertemu dalam satu agenda sakral menjelang Pemilu 2019 dengan topik debat mengenai Pendidikan, Ketenagakerjaan, Kesehatan, dan Sosial Budaya yang diselenggarakan di Hotel Sultan, Jakarta Pusat. Debat antara kedua calon memang sudah menjadi agenda yang dinantikan oleh kalangan pengamat politik dalam negeri.

Debat yang berlangsung selama dua jam dan terbagi menjadi 6 segmen ini membuat saya secara personal cukup terkesan dengan Sweet Closing ala Sandi, yang sebelumnya dari Ma'ruf Amin yang membeberkan tiga kartu sakti yang direncanakan oleh Bapak Presiden Joko Widodo apabila terpilih pada periode selanjutnya. Ketiga kartu tersebut adalah Kartu Sembako, Kartu Pra-kerja, dan Kartu Indonesia Pintar yang katanya bisa digunakan sampai ke jenjang perguruan tinggi.

"Kita memiliki kartu, yakni kartu tanda penduduk, ini super canggih, sudah memiliki chip di dalamnya. Revolusi Industri 4.0 telah memudahkan dengan Big data dan Single Identification Number, semua fasilitas layanan baik ketenagakerjaan, pendidikan, kesehatan, rumah siap kerja, PKH, kita akan tambahkan Program PKH plus dalam program yang hanya membutuhkan KTP ini" katanya sambil mengangkat kartu identitas penduduk tersebut di hadapan audiens dan diikuti oleh pendukung Paslon nomor urut 02 dengan riuh.

Saya rasa pemikiran ini cukup inovatif meskipun bukanlah hal baru, melainkan sudah diterapkan di negara-negara di Eropa, diantaranya Belgia, Perancis, Jerman, dan Swedia. Seperti yang dilansir di merdeka.com, e-KTP multifungsi yang bahkan bisa digunakan untuk melakukan pembayaran elektronik, kendaraan umum, dan pelayanan pemerintahan lainnya termasuk yang terpenting adalah pelayanan kesehatan.

Setelah Eropa, negeri jiran juga tidak mau kalah dengan kemutakhiran Kartu Identitas serbaguna tersebut, Malaysia di tahun 2017 silam juga menyediakan fasilitas serupa kepada masyarakatnya. Dari sini kita bisa menganalisis juga apabila program 3 kartu sakti ini dijalankan, maka akan membutuhkan dana anggaran dalam penyelenggaraannya, dan dikhawatirkan ini akan menjadi celah baru bagi koruptor.

Tentu saja ini adalah sebuah kemajuan bagi bangsa Indonesia jika Pasangan ini terpilih dan benar-benar mewujudkan inovasi SmartKTP ini, saya yang notabenenya adalah generasi Z mendukung secara penuh program ini karena sesuai dengan gaya pikir pascamodern dan penganut budaya populer.

Referensi: merdeka.com

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerita Pemilih Selengkapnya
Lihat Cerita Pemilih Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun