Hal ini karena memang kemampuan GDM itu sendiri yang tidak langsung menyediakan hara bagi tanaman dalam jumlah besar, akan tetapi melalui proses perbaikan struktur tanah secara biologis oleh bakteri yang terkandung di dalamnya sehingga dapat mengembalikan kerusakan lingkungan, serta mengembalikan unsur-unsur yang hilang terbawa oleh tanaman.
Setelah pengaplikasian selama satu musim tanam, maka didapatkan data berikut;
data tanam padi|Dokumentasi pribadi
Data pengamatan unsur vegetatif dan generatif tanaman selama 1 musim tanam (mulai penanaman sampai periode panen)
Masa Vegetatif
masa vegetatif padi|Dokumentasi pribadi
Masa Generatif
masa genetatif pagi|Dokumentasi pribadi
Berdasarkan data yang didapat dari lahan percobaan tersebut, diketahui bahwa tinggi batang dan jumlah anakan pada masa vegetatif yang menggunakan GDM Organik terbukti batangnya lebih tinggi dan jumlah anakannya juga lebih banyak. Pada masa generatif juga terbukti bahwa umur berbunga tanaman menjadi lebih cepat, serta jumlah bunga, jumlah bulir berisi dan berat gabahnya juga lebih banyak.
Tingginya hasil produktivitas tanaman padi itu tentu saja berdampak pada naiknya pendapatan yang bisa diperoleh oleh petani. Itu terbukti dari analisa usaha tani padi berikut:
data produktivitas tanaman padi|Dokumentasi pribadi
Total hasil keuntungan yang diperoleh petani setelah menggunakan GDM Organik adalah sebesar Rp. 24.830.000, sedangkan pada lahan kontrol hanya bisa menghasilkan Rp. 19.495.000. didapatkan selisih sebesar Rp. 5.335.000. Tentu perbandingan selisih jumlah tersebut bukanlah jumlah yang sedikit untuk petani.
Ingin lahan pertanian Anda kembali subur dan bisa mendapatkan hasil produksi maksimal seperti yang diatas?
Saatnya Anda beralih ke Organik sekarang!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Lihat Nature Selengkapnya