Arman akhirnya harus menentukan pilihannya. Ratih yang dipacari sejak SMP ternyata punya pilihan lain. Sepuluh tahun bukan waktu yang sebentar, sudah banyak cerita yang terukir mesra.
Selama ini sebetulnya Ratih suka menyakiti hati Arman. Walau pacaran dengan Arman, namun dia suka jalan dengan lelaki lain. Luka dihati Arman membuat dia ingin memutuskan cintanya. Namun asal ketemu Ratih, ada perasaan tak tega.
"Siapa laki-laki yang mengantarmu pulang tadi"?
"Mas Arman cemburu ya."
"Nggak, ngapain aku cemburu," jawabku dingin.
"Kalau nggak cemburu ngapain tanya-tanya,"
Tangan lembutnya secepat kilat merangkul Arman. Sejenak Arman selalu terpedaya dengan permainan tangan yang lentik itu. Belaian Ratih yang selalu meluluhkan hati Arman untuk mengakhiri semua.
Arman memang ingin membahagiakan Ratih. Jatuh bangun dia perjuangkan untuk menyenangkan gadis yang dia pacari semenjak SMP.
Arman serius mencintai Ratih. Cuma sering percintaannya diselingi rasa sakit hati yang mendalam.
Sering Ratih tak menepati janji untuk bertemu dengan banyak alasan. Ternyata selidik punya selidik dia lagi bersama teman lelaki yang lain.
"Apa ini dik Ratih,"?