Dahulu kala, ada seorang putri cantik yang disihir menjadi keong emas oleh nenek sihir yang jahat. Sebelum menyihir putri cantik itu menjadi keong emas, dia memberitahukan bahwa dirinya disuruh oleh saudari kandung putri cantic karena dirinya telah merebut kekasihnya.
Tanpa belas kasihan, Nenek Mijah  menyihir putri Candra Kirana menjadi seekor keong emas. Sebelum membuangnya ke laut, nenek sihir itu berkata kepada putri Candra Kirana.
"Hai Putri! sihir itu akan hilang jika kamu bertemu dengan tunanganmu."
Sejak itu, putri Candra Kirana hidup di laut sebagai seekor keong bersama keong lainnya.
Pada suatu hari, ada seorang wanita tua yang sedang berjalan di pantai. Tiba-tiba dia melihat keong emas. Nenek tua itu sangat tertarik sekali dengan keong emas itu. Tanpa berpikir lama, keong emas dia bawa ke rumahnya.
Setibanya di rumah, dia sangat terkejut. Nenek tua itu mendapatkan mejanya penuh dengan beragam makanan lezat dan buah-buahan.
 "Hai, siapa gerangan yang menghidangkan makanan lezat ini?" tanya Mbok Rini heran.
Tetapi karena perutnya terasa lapar sekali, dia segera menyantap makanan itu.
Keesokkan harinya, nenek tua itu bertambah kaget, ketika melihat di dalam gubuknya ada seorang gadis cantik. Gadis cantik itu pun menjelaskan kepada nenek tua itu bahwa dirinya seorang putri raja. Dia pun memberitahukan bahwa disihir menjadi keong emas oleh seorang nenek sihir atas perintah saudarinya.
Putri cantik itu itu juga memberitahukan kepada Mbok Rini, sihir yang ada pada dirinya akan hilang apabila dirinya bertemu dengan tunangannya. Dia pun meminta bantuan kepada nenek tua itu, untuk membawa ke istana. Nenek tua itu pun menyanggupi permintaannya.
Seketika putri cantik itu berubah menjadi keong emas. Nenek tua itu membawa keong emas itu ke istana. Sampai di istana, langsung menyerahkan keong emas itu kepada raja. Dia pun menceritakan apa yang terjadi. Raja sangat menyesali perbuatannya.
Raja segera memanggil Raden Inu untuk datang ke istananya. Tidak berapa lama Raden Inu tiba di istana kerajaan. Dia langsung menemui sang raja. Keong emas yang melihat ada tunangan di dekatnya, seketika keong emas itu berubah menjadi seorang gadis cantik jelita.
Kemudian putri Candra Kirana menceritakan kepada Raja semua perbuatan Putri Dewi Galuh kepadanya. Raja Kertapati dan seluruh keluarga Istana meminta maaf kepada putri Candra Kirana, kecuali putri Dewi Galuh. Karena malu dan takut mendapat hukuman dari ayahandanya, putri Galuh melarikan diri ke hutan dan terperosok masuk ke dalam jurang hingga tewas.
Akhirnya, pernikahan putri Candra Kirana dan Raden Inu Kertajaya dilangsungkan dengan sangat meriah. Undangan yang hadir datang dari berbagai penjuru negeri. Mereka sangat gembira melihat kedua mempelai yang sangat serasi.
Putri Candra Kirana dan Raden Inu Kertajaya hidup bahagia. Kebahagiaan tersebut tidak membuat mereka lupa kepada orang-orang yang telah berjasa menolong mereka. Mbok Rini yang baik hati dibawa ke istana dan tinggal disana. Kerajaan Daha pun kembali damai, aman dan tenteram.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H