Hiduplah seorang ibu bersama anaknya
Berjuang hidup demi permata hatinya
Ada rasa bahagia didalam kalbunya
Karena sang anak sayang padanya
Dia sangat manja
Selalu menamani ibunya berdagang
Dia selalu setia
Menemani ibunya menjual ikan
Tak  terasa sang anak beranjak dewasa
Sudah waktunya menggantikan peran ibunya
Namun sang anak punya hasrat berbeda
Melihat teman sebayanya kaya
Sang anak ingin merantau ke kota
Sang ibu berusaha melarangnya
Namun apa hendak di kata
Sang anak bersikeras bahwa akan baik-baik saja
Dengan berat hati sang ibu melepasnya
Rasa sedih teriring cucuran air mataÂ
Dekapan erat sang ibu sangat terasa
Sang anak hilang dari pandangan mata
Tak terasa sudah beberapa tahun berlalu
Sang ibu hidup berteman sepi
Tidak ada kabar berita dari sang anak
Hingga terdengar anaknya sudah menikahÂ
Anaknya sudah menjadi orang kaya
Tak mengenali lagi ibunya
Rasa sedih dan marah terasa
Hingga sang ibu berdoa dan menyumpahi anaknya
Langit bergemuruh terasa
Kapal terombang ambing oleh suasana
Sang anak menyesali perbuatannya
Namun semua sia-sia belaka
Kepingan kapal berserakan
Doa dan kutukan ibu menjadi nyata
Sang anak durhaka menjadi batu
Akibat melupakan kebaikan ibu
Tangerang Selatan/1 November 2022
Tantangan Om Jay #Docjay1
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H