Mohon tunggu...
Agung Pramono
Agung Pramono Mohon Tunggu... Guru - Guru dan penulis

Agung Pramono berprofesi sebagai guru. Hoby menulis, olah raga dan jalan-jalan

Selanjutnya

Tutup

Diary

Jangan Sampai Pergi Tanpa Hasil, Periksa Dahulu...

13 September 2022   19:25 Diperbarui: 13 September 2022   19:37 136
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Diary. Sumber ilustrasi: PEXELS/Markus Winkler

Untuk mempercepat proses dan agar Ratih tak menunggu lama maka Arman diminta mendaftar dulu. Karena kalau banyak maka akan antri dan Ratih kelamaan menunggu.

" Syarat ndaftar KTP mas, cari di dompet ya, " kata Ratih.


" Iya." jawab Arman sembari turun ke bawah dan mencari KTP istrinya di dompet.


Setelah ketemu KTP ditaruh dulu dimeja oleh Arman. Dia bergegas mencari jaket dan mengambil dompet.

Setelah mengeluarkan motor, Arman langsung saja bergegas menstar motor ngacir menuju balai kesehatan yang berjarak dua km.
Sesampai di balkes dengan prokes yang ketat Arman masuk. Nampak lima orang berdiri didepan Arman. Berarti nomor urut enam

Nampak pengantri no urut satu selesai. Sekitar tiga menit. Berarti sekitar limabelas menit lagi.


" Siapkan KTP pak, siapa yang sakit,"? tanya petugas mengagetkan Arman.


Dicarinya di kantong jaketnya. Nampak kosong. Tangannya mencari di saku celana. Nggak ada juga.


"Wajib KTP ya pak?" tanya Arman sembari mengingat-ingat.

"Ooo tadi saya taruh meja belum saya ambil," bisiknya.


"Saya pulang dulu pak!" seru Arman meninggalkan balai kesehatan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun