" Maaf mas Arman, ini undangan pernikahanku,"jawab Ratih lirih.
"Tega ya dik Ratih menyakitiku,"jawab Arman tak percaya.
"Bapak tak merestui hubungan kita mas, karena mas hanya guru honorer. Bapak lebih memilih mas Aryo yang bekerja di perusahaan Jepang masa depannya cerah," jawab Ratih yang perlahan meninggalkan Arman.
Arman tertunduk lesu, percintaan lama ternyata tak cukup untuk menyandingkan dua hati. Kecewa bercampur sakit hati dikhianati Ratih. Gadis yang sudah dikenalnya lama.
" Aku harus ikhlas. Aku juga sudah nggak kuat cintaku disia-siakan" bisik Arman lirih.
Sayup-sayup terdengar lagu jawa yang persis menggambarkan apa yang dirasakan saat ini.
Aku sing berjuang
Aku sing kelaran
Aku sing tenanan
Tego mbok nggo dolanan