Mohon tunggu...
Agung Pramono
Agung Pramono Mohon Tunggu... Guru - Guru dan penulis

Agung Pramono berprofesi sebagai guru. Hoby menulis, olah raga dan jalan-jalan

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Kenyataan Hidup

2 September 2022   23:30 Diperbarui: 2 September 2022   23:28 335
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Setelah berlangsung enam tahun, hubungan mereka terpisahkan tempat dan waktu. Arya tinggal di Kota Solo. Ratih merantau ke Jakarta. Cinta mereka diuji oleh jarak yang begitu jauh.

"Mas, sini masuk." Ratih membuka pintu. Tangan Ratih cepat menarik Arya untuk masuk.

Arya yang sedari tadi terpaku di depan pintu mengikuti ajakan Ratih.

"Ratih, datang, kok, nggak ngabari aku." Tangan Arya menarik kursi dan duduk di sebelah Ratih.

Ratih gadis dengan cantik, muka bulat, rambut pendek itu memandang tajam lelaki didepannya. Tak sanggup dia mengatakan yang sesungguhnya. Mulutnya terkunci rapat. Namun Ratih tak tega menyakiti hati Arya, sosok lelaki yang sudah menjalin hubungan cinta selama enam tahun.

"Aku, kan, mendadak pulangnya, Mas!" Tangan Ratih menyodorkan undangan pernikahan.

"Ini, apa-apaan Ratih? Kau mengundangku datang hanya untuk memberikan ini!" Undangan di tangan Arya dibantingnya.

"Sabar, Mas. Semua ini kehendak bapakku," jelas Ratih yang berusaha untuk meredakan kemarahan Arya.

Muka Arya memerah. Dia ingin meninggalkan rumah Ratih. Arya tidak menduga dengan kenyataan ini. Namun, Ratih meminta agar Arya mendengar penjelasan bapaknya.

"Aku pulang saja!" Arya melangkah ingin keluar dari rumah Ratih. Sebagai lelaki yang sudah mencintai Ratih lama, dia tak sanggup dengan kejadian ini.

"Tunggu, Nak!" Suara Pak Amir, menghentikan langkah  Arya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun