8. Tuliskan riwayat hidup anda atau keluarga anda. Tuliskan saja, sesuai dengan cerita anda ataupun cerita orang-orang di sekitar anda.
9. Tuliskan kisah pertama bertemu dengan pasangan anda, karena di situ ada sebuah kesan yang tersimpan lama dalam ingatan. Maka tuliskankan saja tanpa harus berfikir mengedit.Sesuatu yang berkesan pasti akan mudah untuk mengungkapkannya menjadi sebuah tulisan.
10. Tuliskan kesulitan-kesulitan dalam menulis, maka tulis saja apa yang menyebabkan kesulitan-kesulitan sehingga akan mendapatkan solusi.
Ke sepuluh hal di atas merupakan tema yang dapat digunakan untuk latihan menulis semudah bernafas. Maka menulislah tanpa harus berfikir.
Ketika 10 hal itu juga masih belum mampu membuat menulis semudah bernafas, maka ada formula lain menurut ustadz Cahyadi, yaitu: BRT ( bicara, rekam, transkrip). Hal pertama yang harus dilakukan adalah bicara, bicara hal-hal yang baik tentunya, kemudian jangan lupa direkam, setelah proses itu selesai maka buatlah transkrip. Jangan pernah berfikir tentang bagus atau tidaknya tulisan itu, di sukai atau tidak, yang penting mampu menulis dengan cepat, lancar, tanpa kendala dan beban. Pokoknya ditulis saja, sebab jika difikir akan seperti orang yang sesak nafas.
Kesimpulannya : bagaimana menulis semudah bernafas adalah dengan menerapkan hal-hal berikut:
1. Memisahkan antara aktifitas menulis dan mengedit.
2. Berkonsentrasi untuk menulis.
3. Merutinkan menulis setiap hari
(Belajar bersama pak Cahyadi di pembelajar Alinea)
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI