Apakah dia pura pura tidak tahu saat kita bertanding dengan gagah perkasa dan tidak kalah melawan Burundi maupun Palestina yang peringkatnya jauh diatas kita, sehingga kita menjadi timnas tak terkalahkan di laga kendang sejak di tangani Sin Tae Yong?Â
Apakah perlawanan gigih, penuh determinasi tinggi Timnas Indonesia VS Argentina, yang menuai pujian, tidak berarti apa-apa?
Terkait sebutan Lokal Pride, yang dipelesetkan netizen dengan Lokal Prett, awal mulanya keluar dari mulut staff pelatih Timnas U 17 di AFF U17, setelah juara Markus Horizon meneriakkan" Lokal Pride!!" seolah menyindir Timnas asuhan STY yang banyak menggunakan talenta pemain Diaspora/ Keturunan. Namun kesombongan tim pelatih U17 kala itu dibayar mahal dengan di permalukan oleh Malaysia dengan skor mencolok 1:5.  Sangat memalukan!! Padahal Timnas senior dibawah Sin Tae yong berhasil menjungkalkan Malaysia di Piala AFF dengan skor telak 4:1.
Jadi salah alamat jika salah satu exco PSSI AS,( dalam posting IG nya) menyalahkan netizen yang kerap menggunakan kata-kata "Lokal prett", padahal itu keluar pertama kali justru dari mulut Markus Horizon salah satu staf pelatih Timnas U17, yang akhirnya gagal lolos ke Piala Asia. Â Dan AS malah membandingkan dengan prestasi Indra Sjafri yang berhasil membawa emas Sea Games dengan Sin Tae yong yang belum mempersembahkan medali sampai saat ini. Sebagai Exco dia yang seharusnya menegur jajaran pelatih Rasis tersebut.
Jadi layakkah ucapan itu keluar dari mulut seorang exco PSSI? Kenapa dia dan ada banyak exco PSSI yang berseberangan dengan pelatih Sin Tae Yong? Benarkah hanya gelar juara Sea Games dan AFF yang ada dalam pemikiran Exco PSSI sampai saat ini? Apakah tampil di Piala Asia, Olimpiade, Piala Dunia tidak pernah ada dalam mimpi mereka?
Benarkah masih ada duri di tubuh PSSI, sehingga Erick Thohir dengan mudah menjatuhkan pilihan pelatih timnas world Cup U17, kepada Bima Sakti, padahal dia sudah terbukti gagal membawa Timnas U 17 ke Piala Asia dengan kekalahan memalukan 1:5 dari Malaysia. Sangat kontras dengan sulitnya Sin Tae Yong mendapatkan perpanjangan kontrak dari PSSI, walau akhirnya di perpanjang hanya 6 bulan, padahal justru Sin Tae Yong berhasil membawa Timnas Lolos ke putaran Final Piala Asia dan meningkatkan performa permainan dan mental Timnas. Semoga duri ditubuh PSSI ini tidak semakin banyak dan memperlambat kecepatan Erick Thohir dalam membuat perubahan besar. Semoga.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H