Sampai saat ini sudah sekitar 10,706,184 ( 16/4/2021) masyarakat kita sudah mendapatkan vaksinasi Covid 19.  Prioritas pemberian vaksinasi Covid 19 dibeberapa negara memang berbeda-beda, ada yang mendahulukan para lansia  baru golongan lainnya. Di Indonesia sendiri, penerima vaksinasi Covid 19 diprioritaskan lebih dahulu pada tenaga kesehatan, baru kemudian menyasar golongan masyarakat lainnya.  Sehingga dengan cepatnya pemberian vaksinasi  ini, akan diharapkan terbentuk Herd immunity, tapi tentunya kita diharapkan tetap disiplin melakukan protokol kesehatan paska mendapatkan vaksinasi tahap pertama maupun kedua.Â
Beberapa laporan saat ini, terkait  kasus baru Covid 19 pada pasien paska vaksinasi ini, tentunya menimbulkan pertanyaan, seberapa kuatkah vaksin yang ada saat ini bisa memberikan kekebalan? atau apakah ada penyebab lain bahwa pasien paska vaksinasi ini,  masih bisa terjangkit Covid 19?Â
Bisa jadi salah satu penyebabnya adalah Peltzman Effect.  Peltzman Effect ini menjelaskan bahwa orang akan cenderung lebih berani dan terlibat dalam perilaku yang beresiko, ketika tindakan pengamanan sudah dilakukan.  Persepsi keamanan ini meningkatkan Risk Appetite, atau kecenderungan untuk mengambil resiko, karena merasa dirinya sudah lebih aman. Beberapa tenaga medis maupun keperawatan sempat mengutarakan bahwa saat mereka menangani puluhan bahkan ratusan pasien Covid 19, mereka baik baik saja, tapi justru saat mereka sudah dilakukan vaksinasi, mereka menjadi korban terjangkit Covid 19.  Â
Bagaimana kita bisa memahami Peltzman Effect ini, bahwa memang perilaku akan selalu mengimbangi resiko yang dirasakan oleh individu.  Sehingga orang akan lebih berhati hati ketika mereka merasakan resiko yang lebih besar  dan menjadi kurang berhati hati jika mereka merasa dirinya lebih terlindungi. Artinya pemberian vaksin baik dosis pertama atau kedua ini akan memberikan rasa aman, yang akan mengarah kepada peningkatan perilaku beresiko dan mengurangi kewaspadaan. Â
Beberapa fakta memang perlu kita perhatikan terkait vaksinasi covid 19 saat ini, bahwa  kekebalan paska vaksinasi itu tidak mutlak, artinya seseorang akan tetap bisa tertular Covid 19 dan menularkannya ke orang lain.  Kekebalan yang didapatkan melalui vaksinasi inipun, tidak akan segera terbentuk, meskipun setelah pemberian  dosis kedua.  Karena kekebalan akan membutuhkan waktu 21 hari paska vaksinasi bahkan lebih, dan itupun bukanlah kekebalan mutlak.  Dan tidak semua vaksin akan cukup efektif untuk melawan berbagai varian Covid 19, misal varian terbaru di Afrika selatan atau India.
Jadi perilaku Pelztman effect ini bukan hanya berbahaya bagi masyarakat umum tapi akhirnya juga sangat membahayakan pada tenaga kesehatan yang menangani langsung pasien covid 19.  Memang sangatlah penting untuk dilakukan vaksinasi, tapi penting buat kita menghindari agar Peltzman effect ini tidak terjadi pada kita semua, sambil menunggu herd immunity akan  terbentuk.
dr Agung Budisatria,M.M
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H