Mohon tunggu...
Agung Parningotan
Agung Parningotan Mohon Tunggu... Akuntan - Mahasiswa

Mahasiswa Magister Akuntansi - NIM 55523110020 - Fakultas Ekonomi dan Bisnis - Universitas Mercu Buana - Pemeriksaan Pajak - Dosen : Prof. Dr. Apollo, M.Si.Ak

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Kuis 11 - Pemeriksaan Pajak - Audit Investigasi Umum dan Perpajakan, Trans substansi Metode 4:12 Kategori Transendental Kantian

27 November 2024   10:44 Diperbarui: 27 November 2024   10:45 24
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tahap ini adalah inti dari metode 4:12 kategori Transendental Kantian. Auditor mengevaluasi data yang telah dikumpulkan berdasarkan empat kategori utama:

a. Kuantitas: Skala dan Frekuensi Transaksi
Auditor menganalisis skala transaksi dengan tujuan untuk mendeteksi anomali. Transaksi dengan jumlah yang tidak biasa atau terlalu sering terjadi dapat menjadi indikator potensi kecurangan.

Sebagai contoh:

  • Auditor menemukan pengeluaran yang meningkat 200% dibandingkan periode sebelumnya tanpa adanya perubahan signifikan dalam kegiatan operasional. Lonjakan ini menjadi dasar untuk investigasi lebih lanjut.

b. Kualitas: Keabsahan dan Kebenaran Transaksi
Auditor menilai apakah dokumen pendukung valid dan mencerminkan realitas ekonomi. Transaksi yang mencurigakan sering kali memiliki dokumen pendukung yang lemah atau tidak konsisten.

Contoh penerapan:

  • Faktur yang diterbitkan oleh vendor dengan alamat tidak jelas atau tidak terdaftar dapat menjadi tanda transaksi fiktif.

c. Hubungan: Koneksi Logis Antartransaksi
Dalam kategori ini, auditor mengevaluasi hubungan antara transaksi. Pola hubungan yang tidak logis, seperti aliran dana yang tidak wajar antara unit bisnis, dapat menunjukkan adanya upaya manipulasi.

Contoh:

  • Jika perusahaan A mencatat pembelian barang dari perusahaan B, tetapi tidak ada bukti pengiriman barang, maka ada kemungkinan hubungan transaksi ini bersifat fiktif.

d. Modalitas: Tingkat Kepatuhan dan Legalitas
Auditor mengevaluasi apakah transaksi mematuhi aturan yang berlaku. Auditor menilai apakah transaksi tersebut wajib dilaporkan, opsional, atau melanggar hukum.

Sebagai contoh:

  • Penggunaan harga transfer yang tidak sesuai dengan prinsip kewajaran dapat dianggap melanggar peraturan perpajakan dan perlu diinvestigasi lebih lanjut.

4. Penyusunan Judgment dan Temuan

Hasil analisis yang telah dilakukan dituangkan dalam judgment, yaitu kesimpulan berdasarkan bukti dan evaluasi terhadap data. Auditor mengkategorikan temuan-temuan utama berdasarkan jenis pelanggaran atau penyimpangan, misalnya:

  • Penghindaran Pajak: Transaksi yang dirancang untuk mengurangi kewajiban pajak tanpa dasar hukum yang jelas.
  • Manipulasi Laporan Keuangan: Rekayasa data untuk memperbaiki kinerja perusahaan secara tidak sah.
  • Kecurangan Internal: Penyalahgunaan dana atau aset perusahaan oleh individu atau kelompok.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun