Ditulis oleh peserta mahasiswa KPM Agung Pantria
Prodi/Jurusan Pendidikan Matematika (PMA)
Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan (FTIK)
IAIN LANGSA
"Ketika dunia sedang mengalami pandemi, satu hal yang pasti kita sadari bahwa pentingnya menjaga kehidupan manusia lebih dari sebelumnya"
***
Ini bukan cerita baru lagi, saat ini kita sedang dihadapkan oleh masalah yang cukup serius, penyebaran virus Covid-19 yang menyebar diseluruh belahan dunia bahkan termasuk juga di Indonesia ikut mengalami dampak dari penyakit ini. Seluruh aktivitas yang semula dikerjakan dengan bebas tanpa wajib mengenakan masker sekarang menjadi terbatasi dengan adanya virus ini. Karena virus ini tergolong penyakit yang berbahaya, pemerintah membuat beberapa kebijakan yang patut untuk dipatuhi oleh masyarakat dengan melakukan pembatasan sosial atau jaga jarak. Pembatasan sosial dilakukan untuk mencegah dari terjadinya penyebaran virus Covid-19 atau biasanya disebut dengan virus Corona. Pembatasan sosial ini juga berdampak pada bidang pendidikan. Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI telah mengeluarkan surat edaran Nomor 4 Tahun 2020 yang mewajibkan pelaksanaan proses belajar dari rumah.
Ada banyak teknologi yang dapat dimanfaatkan sebagai media pembelajaran berupa platform yang digunakan pada masing-masing instansi pendidikan. Salah satu media yang dapat dimanfaatkan untuk pelaksanaan pembelajaran dari rumah yaitu dengan menggunakan media sosial (medsos). Berdasarkan survei yang telah dilakukan, didapatkan data informasi bahwa setiap harinya baik siswa maupun mahasiswa membuka sosial media mereka paling sedikitnya empat jam dalam sehari. Media sosial yang biasanya digunakan oleh masyarakat umum yaitu Facebook, Instagram, Twitter, Youtube, Whatsapp, Telegram dan lain sebagainya. Pengadaan media sosial menjadi alternatif lain yang dapat digunakan selain daripada model pembelajaran e-learning yang biasanya dipakai sebagai bentuk pembelajaran jarak jauh.
Media sosial merupakan tempat dimana orang-orang dapat menemukan informasi dengan mudah, kemudian bersosialisasi serta sebagai wadah untuk menunjukkan bakat seseorang. Dengan adanya media sosial sebagai sarana komunikasi, pengguna dapat saling berinteraksi dengan cakupan wilayah yang sangat luas. Selain itu, penggunaan media sosial akan melibatkan ketrampilan berbahasa seseorang dimulai dari membaca, memahami dan menyeleksi berbagai informasi yang terdapat di media sosial sampai ketrampilan mengembangan penulisannya dalam membuat caption atau status yang berupa perasaan, puisi, kata-kata bijak dan semacamnya yang nantinya akan mereka diunggah di media sosialnya. Dengan begini pemanfaataan media sosial sebagai bentuk media pembelajaran dapat dijadikan salah satu alternatif lain dalam penyelenggaraan pembelajaran jarak jauh seperti yang terjadi di masa saat ini.
Media pembelajaran merupakan salah satu bagian penting dalam pembelajaran yang dapat mendukung tercapainya tujuan pembelajaran menjadi lebih tepat dan bermakna. Dalam proses pembelajaran, media dapat berfungsi untuk memperjelas dan menyampaikan materi yang berisi bahan ajar untuk dipelajari. Bahan ajar yang disiapkan harus dikemas dan disajikan dengan cara yang lebih menarik untuk memikat perhatian dan meningkatkan motivasi belajar. Media pembelajaran dapat membantu pedidik dalam menyampaikan bahan ajar dengan cara yang lebih menarik apabila disiapkan dan dikembangkan secara lebih kreatif. Peran pendidik dalam menyiapkan media sosial sebagai bentuk dari media pembelajaran akan berhasil seperti yang diharapkan jika pendidik mampu mengidentifikasi dengan baik dalam menyampaikan materi yang dapat disajikan melalui media sosial.
Media pembelajaran di masa pandemi dibebaskan untuk menggunakan berbagai aplikasi online yang ada. Proses pembelajaran seperti ini kemudian banyak dilakukan dengan memanfaatkan berbagai aplikasi online seperti platform media online dan media sosial. Misalnya Google Clasroom, Google Form, Zoom, Edlink, Whatsapp, Telegram, Youtube, Instagram, Facebook, Twitter dan aplikasi online lainnya. Hal ini diupayakan sebagai bentuk pertisipasi dalam ikut aktif mencegah penyebaran virus Covid-19.
Penggunaan dari berbagai aplikasi online yang ada sejalan dengan meningkatnya penggunaan media sosial di masyarakat terutama pada kalangan pelajar. Sedikitnya mereka menghabiskan waktu sekitar empat jam seharinya dalam berselancar di media sosial atau dunia maya. Tingginya tingkat penggunaan media sosial tersebut dapat dimanfaatkan sebagai peluang bagi para pendidik maupun peserta didik dalam mengoptimalkan media sosial sebagai media pembelajaran. Hal ini dapat dimanfaatkan oleh pendidik dalam menyampaikan pembelajaran agar terkesan lebih menarik melalui media sosial yang disesuaikan dengan minat dari peserta didik. Selanjutnya bagi peserta didik, mereka dapat memanfaatkan media sosial dari materi yang disesuaikan dengan mengunggah tugas mereka ke dalam postingan mereka sekaligus menambahkan caption atau kata-kata yang sedang trending. Dalam memanfaatkan media sosial sebagai media pembelajaran, pendidik harus menyiapkan perancangan dengan baik agar memberikan kesan yang bermakna meskipun pembelajaran dilakukan secara daring.
Pemanfaatan media sosial sebagai media pembelajaran dinilai cukup efektif dalam menyampaikan materi agar memberikan pengalaman belajar yang baru yang lebih menyenangkan sehingga mampu meningkatkan motivasi dan hasil belajar peserta didik. Pengalaman belajar tersebut dapat diperoleh dengan cara menyampaikan kembali materi yang sudah dipelajarinya baik dalam bentuk tulisan maupun video. Pemberian tugas seperti ini dapat mengembangkan keterampilannya dalam menggunakan media sosial yang baik. Pemberian tugas dapat diberikan dengan menyesuaikan materi dan mempertimbangkan pencapaian pembelajaran yang akan dicapai.
Pemberian tugas dalam bentuk media sosial seperti Youtube, Instagram dan Facebook dapat mengharuskan para penggunanya untuk mengunggah video atau gambar dengan kualitas terbaik jika ingin menarik perhatian dari pengguna yang lainnya. Dalam mengoptimalkan pemanfaatan media sosial dengan memberikan tugas-tugas kepada peserta didik, penyiapan materi dalam bentuk video juga diperhatikan agar memudahkan mereka dalam menyelesaikan tugasnya di media sosial untuk menunjukkan bakat dan keterampilannya. Oleh karena itu, semua tugas yang akan diberikan harus direncanakan dengan baik agar dapat mengukur kompetensi peserta didik. Pemberian tugas dapat berupa sebuah karya atau output baik dalam bentuk video, gambar ataupun penulisan yang nantinya akan dinilai. Pemanfaatan media sosial sebagai media pembelajaran dimasa pandemi atau dalam bentuk daring dapat dilakukan dengan baik untuk memberikan pengalaman yang baru kepada peserta didik. Selain itu, pemberian tugas dalam bentuk karya seperti video dan gambar diharapkan mampu untuk mengurangi rasa bosan peserta didik selama masa pembelajaran dari rumah.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H