Mohon tunggu...
Deltajaya
Deltajaya Mohon Tunggu... Penulis - Pencinta sastra

Dia adalah pemerhati sastra

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Cerita Praktik Baik (Naomi Siregar, S.Pd)

28 September 2022   21:13 Diperbarui: 28 September 2022   21:21 190
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

LK 3.1 Menyusun Cerita Praktik Baik (Naomi Siregar, S.Pd)


Menyusun Cerita Praktik Baik (Best Practice) Menggunakan Metode Star (Situasi, Tantangan, Aksi, Refleksi Hasil Dan Dampak)

Terkait Pengalaman Mengatasi Permasalahan Siswa Dalam Pembelajaran

 

Oleh Naomi Siregar, S.Pd

Guru SMP Negeri 10 Pematangsiantar

(Peserta PPG Daljab Kategori 1 Tahun 2022, LPTK Universitas Wijaya Kusuma Surabaya)

 

Lokasi

UPTD SMP N.10 Pematangsiantar

Lingkup Pendidikan

SMP ( Sekolah Menengah Pertama)

Tujuan yang ingin dicapai

Meningkatkan Kemampuan Siswa dalam Menulis Cerpen

Penulis

Naomi Siregar, S.Pd.

Tanggal

1 September 2022

Situasi: 

Kondisi yang menjadi latar belakang masalah, mengapa praktik ini penting untuk dibagikan, apa yang menjadi peran dan tanggung jawab anda dalam praktik ini.

  • Kondisi yang menjadi latar belakang masalah yaitu:
  • Kurangnya kemampuan siswa dalam menulis teks cerpen
  • Siswa kurang memahami struktur yang tepat dalam menulis teks cerpen.
  • Siswa kurang memahami aspek kebahasaan dalam menulis teks cerpen.
  • Siswa kurang memahami langkah-langkah dalam menulis teks cerpen.
  • Rendahnya minat siswa dalam menulis teks cerpen karena pelajaran ini dianggap sulit oleh siswa.
  • Guru kurang menerapkan pembelajaran yang inovatif, baik itu dalam pemilihan model pembelajaran, metode pembelajaran, media maupun bahan ajar.
  • Guru  kurang menerapkan TPACK dalam pembelajaran sehingga siswa kurang tertarik untuk mengikuti pembelajaran dengan baik.

b.  Praktik ini penting untuk dibagikan karena alasan sebagai berikut:

  • Sebagian besar guru mempunyai permasalahan yang sama dalam pembelajaran khususnya menulis teks cerpen
  • Praktik pembelajaran ini dapat memotivasi guru dan siswa dalam mendesain pembelajaran yang kreatif dan inovatif.

c. Peran saya dalam praktik ini untuk mencari pemecahan masalah dalam pembelajaran menulis cerpen. Saya merasa bahwa peranan guru sangat penting dalam mencarikan solusi yang tepat untuk memecahkan masalah karena hanya guru yang mengetahui apa yang dia perlukan dan permasalahan seperti apa yang ditemukan di lapangan.

Tanggung jawab saya sebagai guru dalam praktik pembelajaran ini adalah mendesain pembelajaran yang kreatif dan inovatif serta menyenangkan dengan menggunakan model Pembelajaran Project Based Learning dengan metode Master The Copy  dan berbantu media video (Audio Visual) dan PPT dalam pembelajaran sangat tepat sehingga  tujuan pembelajaran dapat tercapai secara efektif dan dapat meningkatkan hasil belajar peserta didik pada materi menulis teks cerpen.


Tantangan : 

Apa saja yang menjadi tantangan untuk mencapai tujuan tersebut? Siapa saja yang terlibat,

Pencapaian maupun hasil dari proses belajar juga menjadi tolak ukur keberhasilan guru dalam melaksanakan pembelajaran.

Berdasarkan aksi pembelajaran yang saya lakukan  tantangan yang dihadapi adalah sebagai berikut:

  • Penguasaan guru dalam penggunaan media pembelajaran harus baik.
  • Sarana dan prasarana yang mendukung pembelajaran harus tersedia.
  • Lingkungan pembelajaran harus diupayakan kondusif.
  • Guru harus bisa menumbuhkan keaktifan siswa dalam berdiskusi.
  • Guru harus menstimuli siswa agar memiliki rasa percaya diri  dalam mempresentasikan hasil diskusi.
  • Guru harus pandai mengalokasikan waktu untuk penugasan kepada siswa.

Aksi : 

Langkah-langkah apa yang dilakukan untuk menghadapi tantangan tersebut/ strategi apa yang digunakan/ bagaimana prosesnya, siapa saja yang terlibat / Apa saja sumber daya atau materi yang diperlukan untuk melaksanakan strategi ini

Salah satu langkah yang harus dilakukan oleh guru dalam upaya meningkatkan kemampuan siswa dalam menulis teks cerpen adalah dengan penerapan model pembelajaran inovatif yaitu Project Based Learning (PJBL) dengan metode Master the copy. 

PJBL merupakan model pembelajaran yang mengedepankan strategi pembelajaran dengan mengaplikasikan masalah pada dunia nyata sebagai konteks siswa untuk belajar tentang cara berpikir kritis dan keterampilan menghasilkan suatu karya dengan memperoleh pengetahuan dan konsep esensial dari materi yang akan dipelajarinya.

  •          Metode Master the copy merupakan salah satu metode yang diterapkan dalam pembelajaran keterampilan menulis. Dalam pembelajaran menulis, siswa langsung disajikan sebuah contoh tulisan yang paling baik. kemudian siswa meniru bentuk tulisan tersebut metode ini menuntut dilakukannya latihan-latihan sesuai dengan master yang diberikan. Tentu saja yang ditulis tidak persis seperti modelnya: ini namanya menyalin bulat-bulat, menjiplak atau bahkan membajak. yang di-copy adalah kerangkanya, atau idenya, atau bahkan juga cara atau tekniknya.

Dalam model pembelajaran PJBL dengan metode Master the copy, siswa dituntut untuk mampu menghasilkan suatu karya dari dasar permasalahan nyata dalam kehidupan sehari-hari ( kontekstual) dengan berlandaskan suatu karya yang sudah diberikan guru. Dengan kata lain, PJBL membelajarkan siswa untuk berpikir secara kritis, analitis, serta mencari dan menggunakan sumber pembelajaran yang sesuai.

Proses Pembelajaran PJBL dengan metode Master the copy yang dilaksanakan adalah sebagai berikut :

  • Mengorientasi siswa pada masalah
  • Guru menampilkan sebuah cerita animasi cerpen berbentuk video yang akan menjadi contoh karya cerpen bagi siswa .
  • Guru memberikan LKPD kepada siswa sesuai dengan video cerpen
  • Siswa mengamati dan menyelesaikan masalah yang disajikan dalam LKPD.
  • Mengorganisasi siswa untuk belajar
  • Siswa di dalam kelompok belajarnya diberikan  kesempatan untuk mengidentifikasi pertanyaan yang berkaitan dengan masalah yang disajikan dan akan dijawab melalui kegiatan belajar.
  • Membimbing penyelidikan individu maupun kelompok
  • Siswa berdiskusi menyelesaikan masalah yang diberikan secara berkelompok dengan bimbingan guru.
  • Selama berdiskusi, guru mengamati kegiatan kelompok dan membimbing kelompok yang mengalami kesulitan.
  • Mengembangkan dan menyajikan hasil karya.
  • Siswa berdiskusi dalam kelompoknya untuk menentukan penyelesaian masalah yang paling tepat dari berbagai alternatif solusi yang telah ditemukan.
  • Salah satu kelompok mempresentasikan hasil diskusi mereka dan kelompok lain menanggapinya.
  • Siswa menyajikan sebuah karya cerpen dengan dasar video animasi yang sudah diberikan.
  • Menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan masalah
  • Guru membantu siswa untuk merefleksi, menganalisis dan mengevaluasi jawaban yang disajikan kelompok yang tampil.
  • Guru memberi klarifikasi terhadap jawaban siswa.
  • Guru dan siswa mengapresiasi partisipasi semua pihak dan memberikan pujian ataupun tepuk tangan.

Refleksi Hasil dan dampak 

Bagaimana dampak dari aksi dari Langkah-langkah yang dilakukan? Apakah hasilnya efektif? Atau tidak efektif?  Mengapa? Bagaimana respon orang lain terkait dengan strategi yang dilakukan, Apa yang menjadi faktor keberhasilan atau ketidakberhasilan dari strategi yang dilakukan? Apa pembelajaran dari keseluruhan proses tersebut

Dampak dari aksi dan langkah-langkah yang telah dilakukan  hasilnya sangat efektif. hal ini dapat dilihat  dari:

  • Penggunaan model pembelajaran Project Based Learning (PJBL) dengan metode Master the Copy dan keaktifan yang berpusat pada siswa sangat membantu dalam meningkatkan kemampuan siswa menulis teks cerpen.
  • Penggunaan media video dan PPT dalam pembelajaran sangat membantu pemahaman siswa dalam mengidentifikasi dan menganalisis struktur dan kaidah kebahasaan dalam teks cerpen yang dibuktikan dengan hasil evaluasi tugas pada LKPD.

Pembelajaran yang menggunakan model pembelajaran PJBL dengan metode Master the coy berbantu video dan PPT  membuat siswa lebih bersemangat dan antusias untuk mengikuti pembelajaran, karena siswa dibagi menjadi beberapa kelompok untuk memecahkan masalah yang diberikan oleh guru dan siswa mamppu menghasilkan sebuah karya cerpen mereka sendiri.

Model PJBL juga dapat membuat siswa lebih termotivasi dibandingkan dengan model pembelajaran konvensional, terlihat pada indikator keaktifan yang naik dari sebelumnya yaitu pada penggunaan sebelum pembelajaran PJBL.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun