Surakarta, 23 Juli 2024 -- Mahasiswa KKN Universitas Diponegoro memberikan edukasi metode pembayaran secara digital yang lebih praktis kepada pelaku UMKM Kelurahan Kerten, Kecamatan Laweyan, Kota Surakarta secara door to door pada tanggal 23 Juli 2024. Kegiatan tersebut merupakan salah satu implementasi program monodisiplin yang berjudul "Pendampingan pembuatan QRIS untuk Pelaku Usaha".
Agung Nurcahyanto, selaku mahasiswa jurusan Ekonomi Universitas Diponegoro, merupakan pelaksana kegiatan Pendampingan pembuatan QRIS untuk Pelaku Usaha menyatakan bahwa kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman dan wawasan bagi para pelaku usaha, khususnya UMKM mengenai pentingnya metode pembayaran digital pada masa sekarang. Seiring dengan era globalisasi, perkembangan UMKM maka semakin meningkat contohnya dalam proses bertransaksi. Untuk mendukung hal ini, Bank Indonesia telah mencanangkan kebijakan dan regulasi untuk mendorong keuangan inklusif dan pengembangan iklim bagi UMKM dengan penggunaan QRIS untuk mempermudah transaksi.
Pelaksanaan mengenai program ini dimulai dengan memberikan pengertian mengenai system pembayaran dan langkah-langkah pendaftaran QRIS untuk UMKM secara gratis serta dilanjutkan dengan pemberian leaflet yang berisi tentang pedoman umum QRIS. Dengan adanya QRIS, diharapkan proses transaksi akan lebih efisien karena hanya perlu mendaftar sekali untuk menerima pembayaran digital melalui platform pembayaran digital apapun.
QRIS (dibaca "KRIS") merupakan singkatan dari Quick Response Code Indonesian Standard. QRIS merupakan upaya standardisasi oleh Bank Indonesia untuk semua perusahaan yang memanfaatkan teknologi finansial (fintech) seperti GoPay, OVO, DANA, LinkAja, dan lainnya. Menurut Bank Indonesia, QRIS menyatukan berbagai macam QR code dari beragam Penyelenggara Jasa Sistem Pembayaran (PJSP). Hal itu membuat transaksi digital menggunakan QR code menjadi lebih cepat, aman, dan mudah.
Kegiatan ini mendapat respon yang positif dari pelaku UMKM di Kelurahan Kerten. Mereka mengaku mendapatkan banyak informasi baru mengenai metode lain dari pembayaran dan merasa terbantu dengan pendampingan pembuatan QRIS yang diberikan. "Kami terbantu dengan adanya pendampingan pembuatan QRIS ini sehingga dapat menambah alternatif pembayaran, apalagi secara digital, sehingga memudahkan proses transaksi," ujar salah satu peserta.
Dengan adanya pelaksanaan program kerja ini, diharapkan dapat menambah wawasan masyarakat dan khususnya para pelaku UMKM dalam menambah pilihan transaksi alternatif non tunai yang lebih efisien dibandingan dengan transaksi tunai/konvensional. Dengan adanya system transaksi digital menggunakan QRIS, diharapkan juga akan lebih memudahkan dan menambah kepraktisan dalam melakukan transaksi pembayaran.
TIM II KKN Reguler UNDIP Kelurahan Kerten, Kecamatan Laweyan, Kota Surakarta 2024
Penulis: Agung Nurcahyanto - Ekonomi UNDIP Angkatan 2021
Dosen Pembimbing Lapangan: Kukuh Prakoso, S.Pi., M.Si. & Nurul Imani Kurniawati, S.E., M.M.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H