Mohon tunggu...
agung nugroho
agung nugroho Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa 23107030112 UIN Sunan Kalijaga

bercerita lewat kata

Selanjutnya

Tutup

Ramadan Pilihan

Opor Ayam Lebaran: Tradisi Kuliner yang Menggugah Selera dan Keharmonisan Keluarga

20 Maret 2024   11:08 Diperbarui: 20 Maret 2024   21:20 1275
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ketika kami mulai menyantap hidangan itu, tidak hanya lidah kami yang dimanjakan oleh rasa lezat opor ayam, tetapi juga hati kami yang dipenuhi dengan kehangatan dan kebahagiaan. Kami saling bertukar cerita tentang pengalaman selama bulan Ramadan, tertawa bersama-sama, dan menyatakan rasa syukur atas berkah yang diberikan Allah kepada kami.

Setelah selesai makan, kami semua membantu membersihkan meja dan dapur, sambil saling bergurau dan bercanda. Tradisi keluarga ini tidak hanya mengajarkan kami tentang pentingnya kerja sama dan saling membantu, tetapi juga menguatkan ikatan emosional dan spiritual di antara kami.

Pembuatan dan menikmati opor ayam bersama-sama bukan hanya tentang makanan, tetapi juga tentang menghargai momen kebersamaan yang berharga di tengah kesibukan kehidupan sehari-hari. Tradisi ini mengingatkan kami bahwa keluarga adalah tempat di mana kita merasa dicintai, diterima, dan diberkati. Dan setiap tahun, kami menantikan momen ini dengan penuh kebahagiaan dan rindu.

Melalui pengalaman yang kaya dan penuh makna dalam memasak dan menikmati opor ayam bersama keluarga, kita diingatkan akan pentingnya mempertahankan tradisi kuliner ini sebagai bagian integral dari identitas budaya kita. Ajakan untuk terus merayakan dan memelihara tradisi ini mencerminkan penghargaan kita terhadap warisan budaya yang telah diteruskan dari generasi ke generasi.

Tradisi kuliner seperti opor ayam bukan hanya sekadar hidangan untuk dinikmati, tetapi juga merupakan jembatan yang menghubungkan kita dengan masa lalu, memperkaya makna kehidupan, dan memperkuat ikatan sosial dalam masyarakat. Dengan menjaga dan merayakan tradisi kuliner ini, kita tidak hanya menyimpan warisan budaya yang berharga, tetapi juga menghormati jasa para leluhur yang telah melestarikan dan mewariskannya kepada kita.

Opor ayam adalah simbol dari kebersamaan, persatuan, dan keberagaman budaya Indonesia. Melalui tradisi memasak dan menikmati hidangan ini bersama keluarga dan teman-teman, kita menghargai kekayaan budaya kita sendiri serta mempererat ikatan antargenerasi dan antaranggota masyarakat.

Oleh karena itu, mari kita terus merayakan dan memelihara tradisi kuliner ini dengan bangga. Ajaklah generasi muda untuk terlibat dalam proses pembuatan opor ayam, serta berbagi cerita dan pengalaman tentang makna dan nilai-nilai yang terkandung di dalamnya. Dengan demikian, kita dapat menjaga kelestarian budaya kita sendiri dan mewariskannya kepada generasi mendatang, sehingga opor ayam tetap menjadi bagian yang tak terpisahkan dari identitas budaya kita yang kaya dan beragam

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ramadan Selengkapnya
Lihat Ramadan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun