Sosok seorang Prabowo Subianto yang sekarang terlahir sebagai sosok putra bangsa yang patriotis terlahir dari kalangan ekonomi menengah ke atas lantas tidak membuatnya hidup hedonis dan tutup mata dengan segala yang terjadi dengan negara ini.
Prabowo pada saat mudanya setelah lulus dari sekolah menengah atas lebih memilih masuk AKABRI ketimbang kuliah ke luar negeri karena beliau ingin seperti paman-pamannya mengabdi bagi negeri ini walaupun bisa di kata seandainya beliau hedonis buat apa masuk AKABRI nyatanya beliau sudah dari keluarga yang cukup.
Prabowo Subianto dilahirkan dengan nama lengkap Prabowo Subianto Djojohadikusumo ini sudah banyak pengalaman di berbagai bidang seperti Militer, Pengusaha, Ketua organisasi kemasyarakatan serta dunia politik yang ia geluti sampai sekarang.
Nama Lengkap : Prabowo Subianto Djojohadikusumo
Lahir : 17 Oktober 1951, Jakarta
Agama : Islam
Orang Tua : Prof Soemitro Djojohadikusumo (ayah) pendiri BI, Dora Marie Sigar (ibu)
Saudara : Hashim Djojohadikusumo, Maryani Djojohadikusumo, Bianti Djiwandono Istri : Siti Hediati Hariyadi Anak : Didit Prabowo
Pada tahun 1970, Prabowo Subianto muda memulai kariernya saat ia mendaftarkan diri di Akademi Militer Magelang, Ia kemudian lulus pada tahun 1974 dari Akademi Militer, kemudian pada tahun 1976, ia ditugaskan sebagai Komandan Pleton Para Komando Grup I Komando Pasukan Sandhi Yudha (Kopassandha) dan ditugaskan sebagai bagian dari operasi Tim Nanggala di Timor Timur.
Setelah kembali dari Timor Timur, karir militernya Prabowo terus melejit. Pada tahun 1983, Prabowo dipercaya sebagai Wakil Komandan Detasemen 81 Penanggulangan Teroris (Gultor) Komando Pasukan Khusus TNI AD (Kopassus). Setelah menyelesaikan pelatihan "Special Forces Officer Course" di Fort Benning, Amerika Serikat, Prabowo diberi tanggung jawab sebagai Komandan Batalyon Infanteri Lintas Udara.
Kedekatan Prabowo Subianto dengan para Ulama' terlihat sejak muda beliau sudah sangat dekat sekali dengan para Ulama' hal ini bisa di lihat ketika beliau hendak berangkat perang pasti beliau tidak lupa untuk meminta do'a restu agar saat peperangan di beri keselamataan membela negeri kita ini.
"Kita sowan minta saran dan doa ke kiai, Saya mantan prajurit, kalau mantan prajurit pasti deket kiai, Kalau mau berangkat perang cari kiai minta doa. Perasaan saya damai dan sejuk di sini," kata Prabowo saat berkunjung ke KH Nawawi Abdul Jalil pengasuh Ponpes Sidogiri, Kraton, Pasuruan. "Maka bertanyalah kepada orang-orang yang berilmu, jika kalian tidak mengetahui." (Al-Anbiya: 7)
KH. Maimun Zubeir Pengasuh Pondok Pesantren Al-Anwar Sarang, Rembang pernah mengatakan: " Kemenangan pak Prabowo insha allah Indonesia akan menjadi gemah limpah lohjinawi"
Mahfud MD mantan KetuaMahkamah Konstitusi periode 2008-2013Â dan Hakim Konstitusi periode 2008-2013 pernah menyatakan dukungannya terhadap Prabowo dangan mengatakan : "Indonesia butuh pemimpin yang tegas dan ikhlas untuk mengangkat rakyat dari keterpurukan".
Gusdur Ulama' karismatik dan Mantan Presiden RI ini pernah mengatakan : " Orang yang paling ikhlas pada rakyat Indonesia itu Prabowo".
Prabowo Subianto dekat dengan ulama tidak hanya sekarangan ini tapi sejak dulu sejak beliau masih muda karena memang beliau datang ke ulama bukan hanya saat kampanye saja tapi sejak beliau muda merintis karier di dunia militer, setiap mau berangkat perang pasti sowan dulu ke kyai, selalu datang ke kyai, pasti minta do'a restu kyai.
"Hendaklah kalian berkumpul dengan para ulama' dan mendengarkan perkataan hukama', karena sesungguhnya Allah menghidupkan hati yang mati dengan cahaya hikmah sebagaimana dia menghidupkan bumi yang tandus dengan air hujan."
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H