Mohon tunggu...
Agung MSG
Agung MSG Mohon Tunggu... Wiraswasta - Insan Pembelajar

Insan Pembelajar yang senang mempelajari bidang Personal Development dan Operasional Management, serta penulis buku: Be A Rich Man (Pustaka Hidayah, 2004), Retail Risk Management in Detail (IMan, 2010), dan The Prophet Natural Curative Secret – Divinely, Scientifically and Naturally Tested and Proven (Nas Media Pustaka, 2022). Aktif mengajar di Komunitas E-Flock Indonesia di Indonesia, serta memberikan pelatihan online di Arab Saudi, Ghana, Kamboja, Qatar, dan Thailand. Agung juga dikenal sebagai penulis lepas di berbagai majalah internal perusahaan, blogger di Medium.com, dan penulis aktif di Kompasiana.com. Saat ini aktif memberikan pelatihan di berbagai asosiasi bisnis, kementerian, universitas, sekolah, hingga perusahaan publik di berbagai kesempatan, Agung MSG mengusung filosofi hidup untuk mengasihi, menyayangi, berbagi, dan berkarya mulia. @agungmsg #haiedumain email: agungmsg@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Sering Masbuk Bisa Membuat Sibuk, Renungan tentang Prioritas Waktu dan Kehidupan

29 Januari 2025   06:03 Diperbarui: 28 Januari 2025   13:56 38
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Siapa yang sering terlambat menjawab panggilan Allah, jangan heran jika hidupnya sering terlambat mendapat kebaikan.|Pexels.com

"Sering masbuk bisa membuat hidupmu sibuk, bukan karena banyaknya pekerjaan, tapi karena berkah yang perlahan menjauh. Shalat tepat waktu adalah kunci ketenangan dan keberkahan hidup."

Seorang guru, dalam sebuah kesempatan saat membahas manajemen waktu, memberi nasihat yang kuat. Katanya, “Utamakan dan prioritaskan shalat berjamaah, maka waktumu akan berkah dan segalanya In Syaa Allah akan jadi mudah. Sebaliknya, saat orang sering masbuk, maka dia akan dibuat sibuk. Hidupnya, sibuk tiada henti, dan banyak tiada cukup. 

Kita pun tahu, bahwa setiap orang memiliki waktu yang sama dalam sehari: 24 jam. Namun, bagaimana seseorang memanfaatkan waktu tersebut akan menentukan arah kehidupannya. Ada orang yang mampu mengelola waktunya dengan baik, dan ada pula yang sering terjebak dalam kelalaian hingga akhirnya menjadi budak kesibukan yang tidak berujung. Itulah pentingnya keberkahan waktu. Semua punya haknya, dan semua harus terpenuhi dengan cukup.

Di antara bentuk kelalaian yang sering tidak disadari adalah kebiasaan masbuk - terlambat dalam menunaikan shalat, baik secara berjamaah maupun sendiri. Kebiasaan ini bukan hanya sekadar masalah keterlambatan dalam beribadah, tetapi juga menjadi cerminan manajemen waktu dan prioritas hidup seseorang. Lebih jauh, sering masbuk dapat membuat seseorang sibuk dalam urusan dunia, hingga akhirnya kehilangan keberkahan waktu dan kehidupan.

Lantas, apa dampaknya jika seseorang terbiasa masbuk? Bagaimana kebiasaan ini bisa mempengaruhi amal shalih lainnya? Mari kita bahas lebih dalam.

1. Masbuk: Awal dari Kebiasaan Menunda Kebaikan
Syaikh Muhammad bin Shalih Al-Utsaimin rahimahullah pernah menjelaskan:
"Tatkala manusia terlambat mendatangi shalat dari menempati shaf pertama, kemudian (shalat berikutnya) terlambat lagi ke shaf kedua, kemudian shaf ketiga (apalagi sengaja terlambat/ketinggalan shalat berjamaah), maka Allah buat hatinya suka mengakhirkan semua amal shalih."

Pendapat ini mengandung pesan mendalam: terlambat dalam shalat bisa menjadi awal dari keterlambatan dalam amal kebaikan lainnya.

Pernahkah kita merasa sulit untuk melakukan kebaikan tepat waktu? Misalnya, ingin membaca Al-Qur’an tapi selalu tertunda, ingin bersedekah tapi selalu menunggu waktu yang lebih longgar, ingin membantu orang lain tapi selalu menunda karena kesibukan?

Semua itu bisa jadi efek dari seringnya kita masbuk dalam shalat! Jika panggilan Allah saja sering kita tunda, bagaimana mungkin kita bisa gesit dalam merespons panggilan amal shalih lainnya?

2. Masbuk dalam Shalat, Masbuk dalam Rezeki dan Keberkahan
Ketika seorang bos atau atasan memanggil, kita biasanya akan siap, sigap, dan bergegas menjawab, tanpa menunda. Namun, ketika Allah – Pemilik seluruh kekuasaan dan rezeki – memanggil melalui adzan, sering kali kita mengabaikannya. Bahkan ada yang sengaja datang terlambat atau pura-pura tidak mendengar.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun