"Sering masbuk bisa membuat hidupmu sibuk, bukan karena banyaknya pekerjaan, tapi karena berkah yang perlahan menjauh. Shalat tepat waktu adalah kunci ketenangan dan keberkahan hidup."
Seorang guru, dalam sebuah kesempatan saat membahas manajemen waktu, memberi nasihat yang kuat. Katanya, “Utamakan dan prioritaskan shalat berjamaah, maka waktumu akan berkah dan segalanya In Syaa Allah akan jadi mudah. Sebaliknya, saat orang sering masbuk, maka dia akan dibuat sibuk. Hidupnya, sibuk tiada henti, dan banyak tiada cukup.Â
Kita pun tahu, bahwa setiap orang memiliki waktu yang sama dalam sehari: 24 jam. Namun, bagaimana seseorang memanfaatkan waktu tersebut akan menentukan arah kehidupannya. Ada orang yang mampu mengelola waktunya dengan baik, dan ada pula yang sering terjebak dalam kelalaian hingga akhirnya menjadi budak kesibukan yang tidak berujung. Itulah pentingnya keberkahan waktu. Semua punya haknya, dan semua harus terpenuhi dengan cukup.
Di antara bentuk kelalaian yang sering tidak disadari adalah kebiasaan masbuk - terlambat dalam menunaikan shalat, baik secara berjamaah maupun sendiri. Kebiasaan ini bukan hanya sekadar masalah keterlambatan dalam beribadah, tetapi juga menjadi cerminan manajemen waktu dan prioritas hidup seseorang. Lebih jauh, sering masbuk dapat membuat seseorang sibuk dalam urusan dunia, hingga akhirnya kehilangan keberkahan waktu dan kehidupan.
Lantas, apa dampaknya jika seseorang terbiasa masbuk? Bagaimana kebiasaan ini bisa mempengaruhi amal shalih lainnya? Mari kita bahas lebih dalam.
1. Masbuk: Awal dari Kebiasaan Menunda Kebaikan
Syaikh Muhammad bin Shalih Al-Utsaimin rahimahullah pernah menjelaskan:
"Tatkala manusia terlambat mendatangi shalat dari menempati shaf pertama, kemudian (shalat berikutnya) terlambat lagi ke shaf kedua, kemudian shaf ketiga (apalagi sengaja terlambat/ketinggalan shalat berjamaah), maka Allah buat hatinya suka mengakhirkan semua amal shalih."
Pendapat ini mengandung pesan mendalam: terlambat dalam shalat bisa menjadi awal dari keterlambatan dalam amal kebaikan lainnya.
Pernahkah kita merasa sulit untuk melakukan kebaikan tepat waktu? Misalnya, ingin membaca Al-Qur’an tapi selalu tertunda, ingin bersedekah tapi selalu menunggu waktu yang lebih longgar, ingin membantu orang lain tapi selalu menunda karena kesibukan?
Semua itu bisa jadi efek dari seringnya kita masbuk dalam shalat! Jika panggilan Allah saja sering kita tunda, bagaimana mungkin kita bisa gesit dalam merespons panggilan amal shalih lainnya?
2. Masbuk dalam Shalat, Masbuk dalam Rezeki dan Keberkahan
Ketika seorang bos atau atasan memanggil, kita biasanya akan siap, sigap, dan bergegas menjawab, tanpa menunda. Namun, ketika Allah – Pemilik seluruh kekuasaan dan rezeki – memanggil melalui adzan, sering kali kita mengabaikannya. Bahkan ada yang sengaja datang terlambat atau pura-pura tidak mendengar.