Mohon tunggu...
Agung MSG
Agung MSG Mohon Tunggu... Wiraswasta - Insan Pembelajar

Insan Pembelajar yang senang mempelajari bidang Personal Development dan Operasional Management, serta penulis buku: Be A Rich Man (Pustaka Hidayah, 2004), Retail Risk Management in Detail (IMan, 2010), dan The Prophet Natural Curative Secret – Divinely, Scientifically and Naturally Tested and Proven (Nas Media Pustaka, 2022). Aktif mengajar di Komunitas E-Flock Indonesia di Indonesia, serta memberikan pelatihan online di Arab Saudi, Ghana, Kamboja, Qatar, dan Thailand. Agung juga dikenal sebagai penulis lepas di berbagai majalah internal perusahaan, blogger di Medium.com, dan penulis aktif di Kompasiana.com. Saat ini aktif memberikan pelatihan di berbagai asosiasi bisnis, kementerian, universitas, sekolah, hingga perusahaan publik di berbagai kesempatan, Agung MSG mengusung filosofi hidup untuk mengasihi, menyayangi, berbagi, dan berkarya mulia. @agungmsg #haiedumain email: agungmsg@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Harga Surga dan Jalan Pengorbanan untuk Memasukinya

18 Januari 2025   18:17 Diperbarui: 18 Januari 2025   18:17 32
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Surga itu mahal, tapi harganya bukan uang - melainkan amal yang tulus.|Foto: Tranceformpsychology.com

Allah menciptakan kehidupan dunia sebagai ladang amal. Jalan menuju surga memang berat karena sering kali bertentangan dengan keinginan duniawi. Kita diperintahkan untuk shalat lima waktu, berpuasa, bersedekah, menjaga lisan, dan meninggalkan perbuatan haram. Semuanya membutuhkan pengorbanan.

Namun, pengorbanan inilah yang mengangkat derajat manusia. Allah berfirman:

"Orang-orang yang berjihad untuk mencari keridhoan Kami, akan Kami tunjukkan jalan-jalan Kami kepada mereka. Sungguh, Allah beserta orang-orang yang berbuat baik" (QS. Al 'Ankabut, 29: 69)

Seorang mukmin harus memilih akhirat di atas dunia. Ia harus rela meninggalkan kesenangan sesaat untuk meraih kebahagiaan abadi.

Amal Sebagai Mata Uang Surga

Berbeda dengan toilet yang harganya hanya Rp 2.000,- harga surga tidak diukur dengan materi, tetapi dengan amal saleh. Rasulullah bersabda:
"Barangsiapa menunjukkan suatu kebaikan, maka ia mendapatkan pahala seperti pahala orang yang melakukannya." (HR. Muslim)

Setiap amal kebaikan yang kita lakukan, meskipun kecil, adalah bagian dari "tabungan" kita untuk surga. Sedekah, shalat, dzikir, bahkan senyum kepada saudara seiman adalah amal yang akan dihitung oleh Allah .

Namun, amal ini harus dilandasi dengan keikhlasan. Tanpa niat yang lurus, amal akan kehilangan nilainya. Seperti halnya mata uang palsu, amal yang tidak ikhlas tidak akan diterima.

Pengorbanan dan Kesabaran sebagai Kunci

Kesabaran, juga rida dan syukur, adalah teman setia dalam perjalanan menuju surga.
Dalam menghadapi ujian, kesulitan, dan godaan dunia, seorang mukmin harus terus berpegang teguh pada agama. Rasulullah bersabda:
"Barang siapa bersabar, maka Allah akan menjadikannya seorang yang sabar." (HR. Bukhari)

Kesabaran ini adalah bentuk pengorbanan terbesar. Tidak ada kesuksesan tanpa perjuangan, dan tidak ada surga tanpa kesabaran.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun