Mohon tunggu...
Agung MSG
Agung MSG Mohon Tunggu... Wiraswasta - Insan Pembelajar

Insan Pembelajar yang senang mempelajari bidang Personal Development dan Operasional Management, serta penulis buku: Be A Rich Man (Pustaka Hidayah, 2004), Retail Risk Management in Detail (IMan, 2010), dan The Prophet Natural Curative Secret – Divinely, Scientifically and Naturally Tested and Proven (Nas Media Pustaka, 2022). Aktif mengajar di Komunitas E-Flock Indonesia di Indonesia, serta memberikan pelatihan online di Arab Saudi, Ghana, Kamboja, Qatar, dan Thailand. Agung juga dikenal sebagai penulis lepas di berbagai majalah internal perusahaan, blogger di Medium.com, dan penulis aktif di Kompasiana.com. Saat ini aktif memberikan pelatihan di berbagai asosiasi bisnis, kementerian, universitas, sekolah, hingga perusahaan publik di berbagai kesempatan, Agung MSG mengusung filosofi hidup untuk mengasihi, menyayangi, berbagi, dan berkarya mulia. @agungmsg #haiedumain email: agungmsg@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Worklife Pilihan

Effective Supervisory Management: Jadi Supervisor Andal, Pimpin Tim dengan Cerdas!

16 Januari 2025   15:03 Diperbarui: 16 Januari 2025   15:03 56
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

2. Bangun Komunikasi yang Solid

Komunikasi adalah kunci utama dalam kepemimpinan. Supervisi yang efektif melibatkan kemampuan untuk:

1. Mendengarkan dengan empati, juga untuk memahami sebelum difahami.
2. Menyampaikan arahan dengan jelas, tepat, dan tidak bias.
3. Memberikan umpan balik yang konstruktif apa adanya.

Contoh best practice terkait ini bisa kita temukan di Google. Supervisor disana, dilatih untuk melakukan sesi feedback reguler yang spesifik dan mendalam. Teknik ini, yang dikenal sebagai "GROW Coaching Model", terbukti meningkatkan kepuasan kerja tim sebesar 30% dan mempercepat pencapaian target proyek sebesar 25%.

Contoh lain, Supervisor Area di Matahari Dept Store misalnya, setiap pagi sebelum aktivitas bekerja supervisor memberikan arahan, saran dan masukan tidak lebih selama 10 menit. Apa yang disampaikan bianya cukup satu hingga 3 topik. Bisa terkait evaluasi peak season, bisa juga masalah-masalah lainnya. Seperti memberi informasi departemen merchandise mana yang pencapaian targetnya sudah on track, dibawah target, atau yang melampaui target. Kadang meeting ini juga menyampaikan program baru promosi, persiapan stock opname, membahas angka kehilangan dan stock di stockroom, hingga temuan tim mistery shopper terkait customer service.

Hal yang sama, juga dilakukan oleh Supervisor lainnya. Seperti Supervisor SDM, Supervisor Visual Merchandise, Supervisor Ekspedisi dan Security, Supervisor Customer Service, dan Supervisor Maintenane.

3. Kelola Konflik dengan Bijak

Konflik dalam tim adalah hal yang tak terhindarkan. Sebagai supervisor, tugas Anda adalah menjadi mediator yang adil. Hindari mengambil sisi tertentu, dan fokuslah pada solusi yang membawa manfaat bagi semua pihak.

Sebuah penelitian oleh Gallup pada 2020 menunjukkan bahwa supervisor yang mampu menangani konflik secara efektif dapat mengurangi turnover karyawan hingga 50%. Studi ini menyoroti pentingnya komunikasi terbuka dan pendekatan yang berpusat pada solusi dalam mengelola konflik.

Sikap yang matang, bersabar saat mendengar setiap keluhan, dan tetap bijak mensikapi masalah di lapangan, sudah jadi tuntutan standar bagi seorang supervisor.

4. Delegasikan dengan Cerdas

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun