Mohon tunggu...
Agung MSG
Agung MSG Mohon Tunggu... Wiraswasta - Insan Pembelajar

Insan Pembelajar yang senang mempelajari bidang Personal Development dan Operasional Management, serta penulis buku: Be A Rich Man (Pustaka Hidayah, 2004), Retail Risk Management in Detail (IMan, 2010), dan The Prophet Natural Curative Secret – Divinely, Scientifically and Naturally Tested and Proven (Nas Media Pustaka, 2022). Aktif mengajar di Komunitas E-Flock Indonesia di Indonesia, serta memberikan pelatihan online di Arab Saudi, Ghana, Kamboja, Qatar, dan Thailand. Agung juga dikenal sebagai penulis lepas di berbagai majalah internal perusahaan, blogger di Medium.com, dan penulis aktif di Kompasiana.com. Saat ini aktif memberikan pelatihan di berbagai asosiasi bisnis, kementerian, universitas, sekolah, hingga perusahaan publik di berbagai kesempatan, Agung MSG mengusung filosofi hidup untuk mengasihi, menyayangi, berbagi, dan berkarya mulia. @agungmsg #haiedumain email: agungmsg@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Mensyukuri yang Kecil, Meraih Nikmat yang Besar

14 Januari 2025   08:26 Diperbarui: 14 Januari 2025   08:26 50
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Syukur adalah jembatan menuju kebahagiaan. Saat kita menghargai yang kecil, Allah akan tambahkan nikmat yang lebih besar."

Setiap hembusan nafas kita adalah nikmat. Setiap detik keberadaan kita adalah anugerah. Namun, seringkali kita terjebak dalam pandangan sempit bahwa nikmat hanya berupa kemewahan atau hal-hal besar yang mencolok mata. Padahal, Allah Yang Maha Besar dan Maha Penyayang telah memberi nikmat yang tak pernah terhitung. Karenanya, bagi orang yang beriman tak pernah ada nikmat Allah yang remeh.

Allah berfirman, "Allah pun telah memberimu segala sesuatu yang kamu minta kepada-Nya. Jika kamu menghitung nikmat Allah, niscaya kamu tidak akan mampu menghitungnya. Sungguh, manusia itu sangat zalim dan sangat mengingkari nikmat Allah" (QS. Ibrahim, 14: 34). Artikel ini akan membawa Anda menyelami hakikat syukur, mengungkapkan cara mengapresiasi nikmat-nikmat kecil yang sering luput dari perhatian, dan memberikan motivasi mendalam untuk menjalani kehidupan yang penuh rasa syukur.

Nikmat Kecil yang Sering Diremehkan

Rasulullah SAW memberikan panduan yang luar biasa untuk melihat nilai sejati nikmat Allah. Dalam hadits yang diriwayatkan Abu Hurairah, beliau bersabda:

"Pandanglah orang yang berada di bawahmu (dalam masalah harta dan dunia) dan janganlah engkau pandang orang yang berada di atasmu (dalam masalah ini). Dengan demikian, hal itu akan membuatmu tidak meremehkan nikmat Allah padamu." (HR. Bukhari dan Muslim).

Pandangan ini mengajarkan kita untuk merenungi nikmat-nikmat sederhana seperti udara yang kita hirup, tubuh yang sehat, akal yang jernih, atau keamanan yang kita rasakan di tengah kehidupan sehari-hari. Bandingkanlah dengan mereka yang kehilangan tempat tinggal, yang hidup dalam tekanan ekonomi, atau mereka yang hatinya gelap oleh kebingungan dan kegelisahan.

Mengubah Perspektif dengan Rasa Syukur sebagai Inti Kehidupan

Syukur adalah inti ibadah dan manifestasi dari tauhid yang hakiki. Dalam syukur, terkandung tiga elemen penting:

1. Mengakui nikmat Allah. Sadari bahwa setiap hal yang kita miliki berasal dari-Nya.
2. Mensyukuri nikmat Allah. Ucapkan syukur baik dengan hati, lisan, maupun tindakan.
3. Menggunakan nikmat untuk taat kepada Allah. Jadikan nikmat sebagai jalan menuju ketaatan, bukan kemaksiatan.

Allah berfirman dalam QS. Al-Mu'minun, 23: 44, "Kemudian, Kami utus rasul-rasul secara berturut-turut. Setiap kali seorang rasul datang kepada suatu umatnya, mereka mendustakannya. Maka, Kami gantikan sebagian mereka dengan sebagian yang lain dalam kebinasaan. Kami jadikan mereka bahan cerita bagi manusia. Maka, kaum tidak beriman akan binasa." Ayat ini mengingatkan bahwa mereka yang tidak mensyukuri nikmat Allah akan berakhir dalam kebinasaan, baik di dunia maupun akhirat.

Tips agar Tidak Meremehkan Nikmat Allah

1. Lihatlah ke bawah, bukan ke atas. Dalam urusan dunia, pandanglah orang yang lebih kekurangan daripada kita. Ini akan menumbuhkan rasa syukur yang mendalam.
2. Renungkan nikmat yang kita miliki. Bayangkan sejenak, bagaimana jika kita kehilangan penglihatan, pendengaran, atau anggota tubuh yang sehat? Dengan merenungkan ini, kita akan lebih menghargai nikmat Allah.
3. Berikan makna pada nikmat. Gunakan nikmat Anda untuk berbuat baik. Misalnya, sedekah dari harta yang kita miliki atau ilmu yang kita ajarkan kepada orang lain.
4. Jauhkan diri dari keluhan. Keluhan adalah musuh dari syukur. Gantilah keluhan dengan doa dan rasa syukur atas apa yang ada.
5. Lihatlah ujian orang lain. Renungkan bagaimana beratnya ujian yang dialami saudara-saudara kita di Palestina, Suriah, atau negara-negara lain yang terhimpit konflik dan kemiskinan.

Nikmat yang Menenteramkan Jiwa

Salah satu nikmat terbesar yang sering terlupakan adalah qana'ah, yakni rasa cukup dengan apa yang Allah berikan. Banyak orang yang merasa hidupnya kacau karena mengejar harta, namun kehilangan ketenangan. Sebaliknya, mereka yang memiliki hati yang bersyukur selalu merasa kaya, meskipun sederhana secara materi.

Rasulullah SAW pernah bersabda, "Bukanlah kekayaan itu dengan banyaknya harta, tetapi kekayaan itu adalah kaya hati." (HR. Bukhari dan Muslim).

Penutup: Menghargai Setiap Detik Kehidupan

Hidup adalah untaian nikmat yang tak pernah berhenti mengalir. Setiap momen yang kita lewati adalah hadiah dari Allah . Jangan pernah meremehkan sekecil apa pun nikmat yang telah Allah berikan. Jika kita mampu melihat nilai dari hal-hal kecil, kita akan hidup dalam kebahagiaan yang tiada tara, karena sejatinya kebahagiaan terletak pada hati yang bersyukur.

Wallahu a'lam bishawab.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun