Manipulator akan mengumpulkan informasi pribadi tentang Anda dan menggunakannya untuk mendapatkan keuntungan atau mengontrol Anda di masa depan.
9. Berbicara dengan Bahasa yang Berlebihan atau Ambigu
Mereka cenderung berbicara dengan kalimat ambigu atau berlebihan untuk menghindari tanggung jawab atau mengaburkan maksud sebenarnya.
10. Sering Memutarbalikkan Fakta (Gaslighting)
Manipulator sering kali menyangkal kenyataan atau memutarbalikkan fakta untuk membuat Anda meragukan ingatan, penilaian, atau bahkan kewarasan Anda.
Contoh:
"Kamu terlalu sensitif."
"Itu tidak pernah terjadi, kamu pasti salah ingat."
Cara Melindungi Diri dari Manipulasi:
1. Kenali pola manipulasi dan sadari tanda-tanda di atas.
2. Tetapkan batas yang jelas. Jangan ragu untuk mengatakan "tidak".
3. Percayai insting anda. Dengan kesadaran diri yang penuh, tak jarang kita dihadapkan pada sesuatu yang tak biasa, agak janggal, ada perkecualian yang agak sulit diterima. Karenanya, jika sesuatu terasa tidak benar, kemungkinan besar memang tidak benar adanya.
4. Jaga dukungan sosial. Pertahankan hubungan dengan orang-orang yang Anda percayai. Sahabat-sahabat terbaik dan orang-orang baik, tak jarang akan mengingatkan dan memberikan sinyal atau saran, sebelum apa yang mereka khawatirkan terjadi.
5. Fokus pada fakta, bukan emosi. Manipulator sering bermain dengan emosi Anda, jadi tetaplah fokus pada fakta. Mereka pun lebih mengedepankan kata-kata dan janji-janji manis, namun enggan bila diikat dengan perjanjian formal dan tertulis.
6. Cari bantuan profesional. Jika Anda merasa terjebak, konsultasikan dengan psikolog atau konselor. Atau profesional senior di bidang yang sedang anda geluti.
7. Selalu berdoa dan awali dengan niat baik, agar kita selalu berada dalam lindungan-Nya.
Mendeteksi tanda-tanda manipulasi membutuhkan kesadaran diri dan keberanian untuk bertindak. Lindungi kesehatan mental Anda dengan mengenali tanda-tanda ini lebih awal, dan mengambil langkah tegas untuk menjaga kesejahteraan diri Anda. Sebelum segalanya terlambat, dan menyisakan penyesalan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H