Mohon tunggu...
Agung MSG
Agung MSG Mohon Tunggu... Wiraswasta - Insan Pembelajar

Insan Pembelajar yang senang mempelajari bidang Personal Development dan Operasional Management, serta penulis buku: Be A Rich Man (Pustaka Hidayah, 2004), Retail Risk Management in Detail (IMan, 2010), dan The Prophet Natural Curative Secret – Divinely, Scientifically and Naturally Tested and Proven (Nas Media Pustaka, 2022). Aktif mengajar di Komunitas E-Flock Indonesia di Indonesia, serta memberikan pelatihan online di Arab Saudi, Ghana, Kamboja, Qatar, dan Thailand. Agung juga dikenal sebagai penulis lepas di berbagai majalah internal perusahaan, blogger di Medium.com, dan penulis aktif di Kompasiana.com. Saat ini aktif memberikan pelatihan di berbagai asosiasi bisnis, kementerian, universitas, sekolah, hingga perusahaan publik di berbagai kesempatan, Agung MSG mengusung filosofi hidup untuk mengasihi, menyayangi, berbagi, dan berkarya mulia. @agungmsg #haiedumain email: agungmsg@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Worklife Pilihan

7 Rahasia Kapal Pesiar Modern: Pelajaran Berharga untuk Membangun Organisasi Adaptif dan Tangguh

8 Januari 2025   08:37 Diperbarui: 7 Januari 2025   16:00 40
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

1. Future-Focused Leadership (Kepemimpinan Berwawasan Masa Depan) – Nakhoda Kapal 

Nakhoda kapal memegang peran penting dalam menentukan arah, membaca peta, dan memprediksi cuaca. Begitu pula pemimpin organisasi harus memiliki visi jauh ke depan dan kemampuan untuk mengarahkan tim melewati tantangan. Contoh nyata adalah Satya Nadella, CEO Microsoft, yang berhasil mengarahkan perusahaannya menuju transformasi digital dengan visi yang jelas dan eksekusi yang konsisten.

2. Resilience to Adversity (Ketahanan terhadap Kesulitan) – Lambung Kapal 

Lambung kapal dirancang untuk bertahan menghadapi ombak besar dan badai. Demikian pula, organisasi seperti Toyota menunjukkan ketahanan luar biasa saat menghadapi krisis global, dengan strategi manajemen risiko yang matang dan kemampuan untuk bangkit lebih kuat setelah krisis.

3. A Culture of Continuous Learning (Budaya Belajar Berkelanjutan) – Kru Kapal yang Terlatih 

Kru kapal terus berlatih dalam simulasi darurat dan teknologi terbaru. Begitu pula organisasi seperti Google yang terkenal dengan budaya belajarnya, di mana karyawan didorong untuk terus mengembangkan keterampilan dan berinovasi tanpa henti.

4. Decentralized Decision-Making (Pengambilan Keputusan Terdesentralisasi) – Tim di Berbagai Posisi 

Setiap kru di kapal pesiar memiliki otoritas untuk mengambil keputusan cepat sesuai dengan posisinya. Perusahaan seperti Spotify menerapkan model squad, di mana tim kecil memiliki otonomi untuk mengambil keputusan strategis dengan cepat.

5. Integrated and Responsive System (Sistem yang Terintegrasi dan Responsif) – Sistem Navigasi dan Komunikasi Kapal 

Sistem navigasi kapal memastikan koordinasi yang efisien di seluruh bagian. Amazon, dengan sistem logistik dan rantai pasok yang terintegrasi, mampu merespons perubahan pasar dengan cepat dan presisi.

6. Balance of Innovation and Risk (Keseimbangan Inovasi dan Risiko) – Sistem Stabilizer Kapal 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun