Ini adalah pesan abadi yang seharusnya menjadi pegangan kita dalam menjalani kehidupan.
Fenomena Mencari Validasi di Era Digital
Di zaman sekarang, tidak sedikit orang yang rela berutang demi membeli barang mewah, hanya agar dapat dipamerkan di media sosial. Ada yang sibuk memperbarui status dengan foto dan video penuh kepalsuan. Ada pula yang berlomba-lomba menampilkan kehidupan yang tampak sempurna, meski di balik layar mereka tengah dilanda kegelisahan dan kekosongan batin.
Padahal, setiap pencitraan palsu akan membawa kita pada dua hal: kelelahan fisik dan kehampaan jiwa. Kita akan terus merasa kurang, meskipun sudah mendapatkan pujian dari ribuan orang.
Mengapa Validasi Manusia Tidak Akan Pernah Memuaskan?
1. Manusia penuh keterbatasan. Manusia memiliki penilaian yang subjektif, cenderung berubah-ubah, dan seringkali dipengaruhi oleh prasangka.
2. Pujian manusia bersifat sementara. Hari ini kita dipuji, besok kita bisa dihina. Keridaan manusia bersifat fana, sedangkan keridaan Allah adalah abadi.
3. Ketenangan hati tidak bisa dibeli dengan validasi manusia. Pujian manusia mungkin bisa membuat kita senang sesaat, tetapi ketenangan hati hanya datang dari hubungan yang baik dengan Allah.
Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman:
"Siapa pun yang bertakwa kepada Allah, pasti Allah akan bukakan jalan keluar baginya" (QS. At-Talaq, 65: 2)
Carilah Validasi dari Allah, Bukan dari Manusia
Mengapa kita tidak mengarahkan upaya kita untuk mencari rida Allah? Allah tidak pernah melihat penampilan fisik kita, jumlah followers kita, atau seberapa mahal pakaian yang kita kenakan. Allah melihat hati kita. Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda:
"Sesungguhnya Allah tidak melihat kepada rupa kalian dan harta kalian, tetapi Dia melihat kepada hati dan amalan kalian." (HR. Muslim)
Ketika kita fokus untuk memperbaiki hubungan dengan Allah, segala sesuatu akan terasa lebih ringan. Kita tidak akan lagi terbebani oleh pandangan orang lain, karena kita tahu bahwa hanya penilaian Allah yang benar-benar berarti.
Langkah Nyata untuk Berhenti Mencari Validasi Manusia