Mohon tunggu...
Agung MSG
Agung MSG Mohon Tunggu... Wiraswasta - Insan Pembelajar

Insan Pembelajar yang senang mempelajari bidang Personal Development dan Operasional Management, serta penulis buku: Be A Rich Man (Pustaka Hidayah, 2004), Retail Risk Management in Detail (IMan, 2010), dan The Prophet Natural Curative Secret – Divinely, Scientifically and Naturally Tested and Proven (Nas Media Pustaka, 2022). Aktif mengajar di Komunitas E-Flock Indonesia di Indonesia, serta memberikan pelatihan online di Arab Saudi, Ghana, Kamboja, Qatar, dan Thailand. Agung juga dikenal sebagai penulis lepas di berbagai majalah internal perusahaan, blogger di Medium.com, dan penulis aktif di Kompasiana.com. Saat ini aktif memberikan pelatihan di berbagai asosiasi bisnis, kementerian, universitas, sekolah, hingga perusahaan publik di berbagai kesempatan, Agung MSG mengusung filosofi hidup untuk mengasihi, menyayangi, berbagi, dan berkarya mulia. @agungmsg #haiedumain email: agungmsg@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

Mengelola Perubahan Teknologi dan Strategi Meningkatkan Kemampuan Beradaptasi dan Inovasi di Era Digital

2 Januari 2025   12:37 Diperbarui: 2 Januari 2025   06:48 31
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Adaptasi adalah seni bertahan; inovasi adalah seni memimpin.|Image: hub.studyathome.technikum-wien.at

Pekerja yang melek digital menjadi aset paling berharga di era ini. Organisasi perlu berinvestasi pada pelatihan berkelanjutan dan pengembangan keterampilan yang relevan dengan tuntutan teknologi terbaru.

Contoh praktik terbaik investasi pada literasi digital, salah satunya kita temukan di IBM. IBM memiliki program IBM Skills Gateway yang memungkinkan karyawan dan mitra mereka untuk mendapatkan pelatihan keterampilan teknologi terkini. Di Indonesia, perusahaan seperti Bank Mandiri telah mengembangkan program pelatihan digital intensif untuk memastikan karyawan mereka siap menghadapi transformasi teknologi.

4. Mengelola Resistensi: Tantangan yang Harus Diatasi

Resistensi adalah reaksi alami manusia terhadap perubahan. Namun, resistensi dapat dikelola dengan komunikasi yang transparan, pelibatan tim dalam pengambilan keputusan, dan penciptaan lingkungan yang mendukung.

Sebagai studi kasus, Adobe berhasil mengatasi resistensi saat beralih dari model lisensi perangkat lunak ke langganan berbasis cloud dengan strategi komunikasi yang efektif dan pelatihan yang komprehensif. Di skala yang lebih kecil, perusahaan rintisan (startup) di Indonesia sering menghadapi resistensi internal, tetapi berhasil mengatasinya dengan pendekatan kepemimpinan yang inklusif dan kolaboratif.

Strategi praktisnya cukuplah sederhana. Lakukan sesi dialog terbuka dengan karyawan, sediakan platform untuk masukan, dan berikan dukungan yang berkelanjutan.

5. Mengukur Keberhasilan Adaptasi Teknologi

Keberhasilan implementasi teknologi tidak hanya diukur dari keberhasilan teknis, tetapi juga dari peningkatan produktivitas, kepuasan pelanggan, dan efektivitas organisasi. Metrik yang jelas dan terukur sangat diperlukan untuk mengevaluasi dampak perubahan teknologi.

Hal ini didukung oleh data Deloitte. Menurut Deloitte, 87% perusahaan yang memiliki KPI (Key Performance Indicators) terkait transformasi digital melaporkan peningkatan signifikan dalam efektivitas operasional.

Indikator kuncinya, produktivitas tim, waktu respons pelanggan, dan kepuasan karyawan adalah beberapa metrik penting untuk menilai keberhasilan transformasi teknologi.

Kesimpulan: Masa Depan Ada di Tangan yang Adaptif dan Inovatif

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun