Solusinya, pemerintah perlu memperluas program pelatihan berbasis keterampilan. Termasuk didalamnya adalah dengan membentuk pusat penyuluhan pertanian terpadu di setiap daerah.
7. Validasi Data Pertanian: Basis Pengambilan Keputusan yang AkuratÂ
Data yang tidak valid atau ketinggalan zaman sering kali menjadi hambatan dalam perencanaan program pertanian yang efektif. Akibatnya, banyak kebijakan yang tidak tepat sasaran.Â
Untuk mengatasi hal ini, solusinya adalah dengan mengedepankan pengembangan sistem digitalisasi pertanian. Termasuk penggunaan teknologi seperti IoT (Internet of Things) dan blockchain untuk validasi data, harus dipercepat.
Best Practice: Studi Kasus dari Vietnam dan Belanda
Vietnam sukses dalam program intensifikasi lahan pertanian dengan memaksimalkan irigasi dan dukungan teknologi tepat guna. Sementara itu, Belanda, meskipun memiliki keterbatasan lahan, berhasil menjadi salah satu eksportir produk pertanian terbesar di dunia dengan teknologi canggih dan kebijakan yang efektif.
Kesimpulan
"Optimalisasi lahan bukan sekadar soal mengolah tanah, tetapi tentang menanam harapan, memanen kesejahteraan, dan memastikan masa depan pangan yang berkelanjutan bagi generasi mendatang."
Mengatasi tujuh isu utama dalam program OPLAH memerlukan sinergi antara pemerintah, sektor swasta, lembaga pendidikan, dan masyarakat. Dengan pendekatan yang sistematis, berbasis data yang valid, dan dukungan teknologi modern, Indonesia dapat mewujudkan ketahanan pangan yang berkelanjutan serta meningkatkan kesejahteraan petani.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H