3. Infrastruktur dan Aksesibilitas: Fondasi Produktivitas LahanÂ
Infrastruktur pertanian, seperti jaringan irigasi, pompa air, dan jalan tani, sering kali dalam kondisi yang memprihatinkan. Hal ini berdampak pada efektivitas distribusi air dan hasil panen.Â
Pemerintah, jadi kunci solusi masalah ini. Yaitu pemerintah harus memprioritaskan pengalokasian anggaran untuk pembangunan dan pemeliharaan infrastruktur pertanian. Sistem irigasi pintar (smart irrigation) di Thailand bisa dijadikan contoh sukses.
4. Ketergantungan pada Teknologi Tradisional: Tantangan Modernisasi Pertanian
Banyak petani masih mengandalkan metode tradisional dalam bertani, yang tidak lagi relevan dengan tantangan pertanian masa kini. Penggunaan teknologi canggih, seperti sensor tanah, drone untuk pemantauan tanaman, dan sistem irigasi otomatis, masih terbatas.Â
Pemerintah dan sektor swasta, sebagai solusi, perlu bekerja sama dalam menyediakan akses teknologi murah dan pelatihan berkelanjutan untuk petani.
5. Perubahan Iklim dan Cuaca Ekstrem: Ancaman yang Tak TerelakkanÂ
Fenomena perubahan iklim, seperti banjir, kekeringan, dan perubahan pola hujan, berdampak signifikan pada produktivitas pertanian. Hal ini membuat hasil panen menjadi tidak stabil dan sulit diprediksi.Â
Solusinya, diperlukan penerapan teknologi pertanian ramah lingkungan dan pengembangan varietas tanaman yang tahan terhadap perubahan iklim.
6. Kualitas Sumber Daya Manusia: Investasi dalam Pengetahuan dan KeterampilanÂ
Rendahnya tingkat pendidikan dan pelatihan petani menyebabkan rendahnya efektivitas implementasi praktik pertanian modern. Kurangnya pengetahuan tentang teknik budidaya, pemupukan, dan pengelolaan lahan yang optimal menjadi kendala serius.Â