Agar terhindar dari bahaya ngerumpi, beberapa langkah dapat diambil:
1. Luruskan niat dalam bertetangga.
Setiap kunjungan ke tetangga harus didasari oleh niat yang jelas, seperti membantu atau menjalin silaturahmi. Setelah tujuan selesai, sebaiknya segera kembali ke rumah untuk menghindari pembicaraan yang melampaui batas.
2. Hindari lingkungan yang berpotensi mengarah pada ngerumpi.
Berkumpullah dengan teman-teman yang mengingatkan kepada kebaikan. Suami sebagai pemimpin rumah tangga juga memiliki peran penting untuk membimbing istrinya memilih pergaulan yang sehat.
3. Isi waktu dengan kegiatan yang produktif.
Daripada menghabiskan waktu dengan berbicara tanpa tujuan, isi waktu luang dengan kegiatan yang bermanfaat seperti membaca Al-Qur'an, membaca buku agama, mendengarkan kajian, atau belajar keterampilan baru.
4. Peran Suami yang arif dan bijaksana.
Seorang suami sholeh harus mampu mengingatkan istrinya dengan cara yang lembut ketika melihat adanya kebiasaan berbicara berlebihan. Komunikasi yang baik antara suami dan istri sangat penting untuk menjaga keharmonisan rumah tangga.
Menjadikan Lisan Sebagai Ladang Amal
Ngerumpi adalah kebiasaan yang terlihat sepele tetapi dapat membawa banyak keburukan. Islam mengajarkan kita untuk menjaga lisan agar terhindar dari dosa-dosa yang merugikan dunia dan akhirat. Dengan menjaga lisan, wanita tidak hanya melindungi dirinya sendiri dari ghibah tetapi juga menjaga keluarganya dari konflik yang merusak.
Mari kita jadikan setiap kata yang keluar dari lisan sebagai ladang amal yang memberatkan timbangan kebaikan kita di akhirat. Semoga Allah senantiasa memberikan taufik kepada kita semua untuk menjaga lisan dan menjauhkan diri dari pembicaraan yang sia-sia.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H