4. Feeling (Berbasis Perasaan): Kreativitas Berbasis Empati
Orang dengan dominasi feeling memprioritaskan emosi dan hubungan antarindividu. Mereka unggul dalam menciptakan inovasi yang menyentuh hati dan relevan secara personal.
* Pendekatan Kreatif:
Fokus pada pengalaman pengguna (user experience). Airbnb, misalnya, berhasil menciptakan layanan yang menghubungkan orang melalui pengalaman perjalanan yang unik dan bermakna.
* Riset Pendukung:
Penelitian dari Stanford University (2022) menunjukkan bahwa empati adalah salah satu elemen kunci dalam pengembangan produk yang sukses di pasar global.
* Strategi Pengembangan:
Dorong keterlibatan langsung dengan pengguna melalui survei, wawancara, atau sesi co-creation.
5. Instinct (Berbasis Naluri): Kecepatan dan Adaptasi
Sistem operasi otak ini mengutamakan keputusan cepat berdasarkan pengalaman dan intuisi naluriah.
* Pendekatan Kreatif:
Beradaptasi dengan cepat dalam situasi kritis. Jeff Bezos di Amazon, misalnya, sering kali mengambil keputusan strategis berbasis naluri yang terasah.
* Riset Pendukung:
Sebuah studi oleh MIT Sloan (2023) menunjukkan bahwa pemimpin dengan dominasi naluri cenderung lebih efektif dalam mengambil keputusan di tengah ketidakpastian.
* Strategi Pengembangan:
Latih mereka melalui simulasi situasi kritis atau studi kasus yang membutuhkan reaksi cepat.
Sinergi: Menggabungkan Kekuatan Berbagai Tipe
Inovasi terbaik muncul dari sinergi antar-tipe. Di Pixar Animation Studios, misalnya, keberhasilan film-film mereka berasal dari perpaduan imajinasi (intuisi), empati (perasaan), dan logika (pemikiran). Organisasi yang mampu memanfaatkan keunikan setiap individu akan menciptakan budaya inovasi yang berkelanjutan.