Mohon tunggu...
Agung MSG
Agung MSG Mohon Tunggu... Wiraswasta - Insan Pembelajar

Insan Pembelajar yang senang mempelajari bidang Personal Development dan Operasional Management, serta penulis buku: Be A Rich Man (Pustaka Hidayah, 2004), Retail Risk Management in Detail (IMan, 2010), dan The Prophet Natural Curative Secret – Divinely, Scientifically and Naturally Tested and Proven (Nas Media Pustaka, 2022). Aktif mengajar di Komunitas E-Flock Indonesia di Indonesia, serta memberikan pelatihan online di Arab Saudi, Ghana, Kamboja, Qatar, dan Thailand. Agung juga dikenal sebagai penulis lepas di berbagai majalah internal perusahaan, blogger di Medium.com, dan penulis aktif di Kompasiana.com. Saat ini aktif memberikan pelatihan di berbagai asosiasi bisnis, kementerian, universitas, sekolah, hingga perusahaan publik di berbagai kesempatan, Agung MSG mengusung filosofi hidup untuk mengasihi, menyayangi, berbagi, dan berkarya mulia. @agungmsg #haiedumain email: agungmsg@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Sahabat Sejati, Cerminan Ketulusan dalam Mencapai Rida Allah

10 Desember 2024   06:13 Diperbarui: 10 Desember 2024   06:36 39
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Nasihat adalah cinta dalam bentuk terbaik. Nasihat terbaik didapat dari sahabat terbaik.|Foto: unsplash/masjidmaba

Namun, nasihat yang dirasa keras itu sesungguhnya adalah bentuk kasih sayang sejati. Berbeda halnya dengan persahabatan bersama orang-orang yang buruk, yang sering kali hanya dipenuhi basa-basi dan sanjungan yang menyesatkan.

Dalam persahabatan sejati, nasihat adalah pondasi. Sahabat sejati tidak membiarkan kita tenggelam dalam kesalahan, tetapi mengulurkan tangan untuk membawa kita kembali ke jalan yang benar. Nasihat yang jujur, meski terkadang menyakitkan, adalah bentuk cinta yang paling tulus.

Sahabat Sejati di Masa Kini

Dunia modern, mungkin tanpa kita sadari, telah menghadirkan tantangan tersendiri dalam menjalin persahabatan yang tulus dan lepas. Media sosial dan budaya instan sering kali menggiring kita pada hubungan yang dangkal, jauh dari ketulusan, dan kejujuran. Hubungan persahabatan, seringkali karena kepentingan dan fungsional.

Akibatnya, kedekatan dan kehangatan hati, tak terjadi. Yang ada hanyalah kepura-puraan, ingin nampak terlihat baik, datar, dan mudah terlupakan.

Oleh karena itu, penting bagi kita untuk memilih sahabat yang benar-benar tulus, yang menjadikan Allah sebagai poros dalam setiap interaksi.

Sahabat sejati bukanlah mereka yang hanya menyenangkan hati kita, tetapi yang menuntun kita ke jalan keselamatan. Sebagaimana kata pepatah: "Sahabat yang baik adalah cermin bagi dirimu." Mereka mengingatkan kita pada akhirat dan menjauhkan kita dari jalan kebinasaan.

Penutup

Persahabatan sejati adalah nikmat yang tak ternilai. Ia mengajarkan kita tentang ketulusan, cinta yang murni, dan perjalanan menuju ridha Allah. Mari kita renungkan pesan ini:
"Sahabat sejati bukanlah mereka yang hanya ada saat senang, tetapi yang tetap setia memberikan nasihat, meski itu terasapahit."

Semoga Allah memberi kita sahabat-sahabat yang tulus, dan menjadikan kita pribadi yang mampu menjadi sahabat sejati bagi orang lain. Aamiin.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun