Mohon tunggu...
Agung MSG
Agung MSG Mohon Tunggu... Wiraswasta - Insan Pembelajar

Agung MSG adalah seorang trainer dan coach berpengalaman di bidang Personal Development dan Operasional Management, serta penulis buku: Be A Rich Man (Pustaka Hidayah, 2004), Retail Risk Management in Detail (IMan, 2010), dan The Prophet Natural Curative Secret – Divinely, Scientifically and Naturally Tested and Proven (Nas Media Pustaka, 2022). Aktif mengajar di Komunitas E-Flock Indonesia di 93 kota di 22 provinsi di Indonesia, serta memberikan pelatihan online di Arab Saudi, Ghana, Kamboja, Qatar, dan Thailand. Agung juga dikenal sebagai penulis lepas di berbagai majalah internal perusahaan, blogger di Medium.com, dan penulis aktif di Kompasiana.com. Dengan pengalaman memberikan pelatihan di berbagai asosiasi bisnis, kementerian, universitas, sekolah, hingga perusahaan publik di 62 kota di Indonesia, Agung MSG mengusung filosofi hidup untuk mengasihi, menyayangi, berbagi, dan berkarya mulia. @agungmsg #haiedumain email: agungmsg@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Worklife Pilihan

Mengapa Self Value Menjadi Kunci Kepemimpinan Inspiratif dan Produktif di Era Global?

29 November 2024   12:45 Diperbarui: 29 November 2024   14:47 51
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Nilai diri adalah fondasi kepemimpinan yang inspiratif dan produktif.|Image: Ilustrator AFM

Salah satu contoh terbaik dapat dilihat dari gaya kepemimpinan Satya Nadella, CEO Microsoft, yang berhasil membalikkan keadaan perusahaan dengan menekankan pentingnya empati, kerendahan hati, dan kesadaran diri. Nadella menunjukkan bagaimana kesadaran diri yang tinggi tentang nilai-nilai pribadi dan pemahaman terhadap potensi diri dapat mengubah arah perusahaan besar, memotivasi tim untuk bekerja dengan lebih penuh semangat, dan menghasilkan inovasi yang luar biasa.

Mengoptimalkan Self Value untuk Meningkatkan Produktivitas Tim dalam Era Global

Di era global yang kompetitif ini, seorang pemimpin yang mengoptimalkan self value akan memiliki kemampuan untuk menghadapi tantangan yang lebih besar dan meningkatkan kinerja tim dengan cara yang lebih berkelanjutan. Salah satu cara untuk melakukannya adalah dengan menetapkan tujuan yang jelas dan terukur, serta memberikan ruang bagi tim untuk berkolaborasi dan berkembang. Pemimpin yang berfokus pada self value cenderung lebih mendengarkan umpan balik, menghargai keragaman, dan menciptakan budaya kerja yang inklusif.

Sebagai contoh, Google telah lama mempraktekkan pendekatan berbasis nilai diri dalam kepemimpinan mereka. Melalui program Google's Leadership Development, perusahaan ini mengembangkan pemimpin dengan mengedepankan pentingnya kesadaran diri, empati, dan kemampuan untuk memberikan inspirasi.

Hasilnya, tim yang dipimpin dengan pendekatan ini lebih produktif, kreatif, dan mampu menghadapi perubahan yang cepat di industri teknologi.

Penelitian yang dipublikasikan oleh Deloitte juga menunjukkan bahwa organisasi yang fokus pada pengembangan nilai diri para pemimpin mereka cenderung memiliki tingkat produktivitas yang lebih tinggi. Pemimpin yang mengoptimalkan self value dapat meningkatkan kesejahteraan tim, memperkuat hubungan interpersonal, dan akhirnya mendorong produktivitas yang lebih tinggi, terutama dalam lingkungan kerja yang serba cepat dan dinamis.

Langkah Praktis untuk Mengoptimalkan Self Value dan Meningkatkan Kepemimpinan

Untuk memaksimalkan self value dalam kepemimpinan, pemimpin perlu melakukan langkah-langkah praktis yang dapat diterapkan dalam keseharian. Berikut adalah beberapa tips yang dapat langsung diterapkan untuk mengoptimalkan nilai diri dan meningkatkan kinerja tim:

1. Refleksi diri yang rutin. Pemimpin perlu melakukan evaluasi diri secara berkala untuk memahami kekuatan dan area yang perlu diperbaiki. Ini bisa dilakukan dengan cara menulis jurnal atau berdiskusi dengan mentor yang dapat memberikan umpan balik yang konstruktif.

2. Mendengarkan dengan empati. Kepemimpinan yang sukses berfokus pada komunikasi dua arah. Pemimpin yang mampu mendengarkan tim mereka dengan empati akan lebih mudah memahami kebutuhan, aspirasi, dan tantangan yang dihadapi oleh anggotanya.

3. Menetapkan tujuan yang selaras dengan nilai pribadi. Pemimpin harus memastikan bahwa tujuan yang ditetapkan sejalan dengan nilai-nilai pribadi mereka. Hal ini akan memastikan bahwa keputusan yang diambil selalu mencerminkan integritas dan memotivasi tim untuk bergerak menuju visi bersama.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun