Mohon tunggu...
Agung MSG
Agung MSG Mohon Tunggu... Wiraswasta - Insan Pembelajar

Insan Pembelajar yang senang mempelajari bidang Personal Development dan Operasional Management, serta penulis buku: Be A Rich Man (Pustaka Hidayah, 2004), Retail Risk Management in Detail (IMan, 2010), dan The Prophet Natural Curative Secret – Divinely, Scientifically and Naturally Tested and Proven (Nas Media Pustaka, 2022). Aktif mengajar di Komunitas E-Flock Indonesia di Indonesia, serta memberikan pelatihan online di Arab Saudi, Ghana, Kamboja, Qatar, dan Thailand. Agung juga dikenal sebagai penulis lepas di berbagai majalah internal perusahaan, blogger di Medium.com, dan penulis aktif di Kompasiana.com. Saat ini aktif memberikan pelatihan di berbagai asosiasi bisnis, kementerian, universitas, sekolah, hingga perusahaan publik di berbagai kesempatan, Agung MSG mengusung filosofi hidup untuk mengasihi, menyayangi, berbagi, dan berkarya mulia. @agungmsg #haiedumain email: agungmsg@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Worklife Pilihan

Self-Concept and Intrapersonal Skills: Kombinasi Tak Terkalahkan menuju Kepemimpinan Tinggi

28 November 2024   06:59 Diperbarui: 28 November 2024   07:04 81
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kepemimpinan tinggi dimulai dari memahami diri sendiri.|Image: Ilustrator AFM

Pemimpin besar dimulai dari pemahaman mendalam tentang nilai-nilai inti dirinya. Ketika nilai pribadi selaras dengan visi organisasi, lahirlah pemimpin yang autentik dan inspiratif. Satya Nadella, CEO Microsoft, menjadi contoh nyata. Dengan fokus pada empati dan inklusi, ia berhasil membawa Microsoft menjadi salah satu perusahaan paling inovatif di dunia.

2. Pengelolaan Emosi dan Kesadaran Diri

Emosi adalah kekuatan yang dapat menjadi pendorong atau penghalang. Dalam bukunya Emotional Intelligence, Daniel Goleman menyebut bahwa kesadaran emosional adalah kunci untuk pengambilan keputusan yang bijaksana. Pemimpin yang mampu mengenali dan mengelola emosinya cenderung lebih stabil di tengah tekanan.

3. Kemampuan Beradaptasi dalam Ketidakpastian

Dunia bisnis saat ini ditandai oleh perubahan yang tak terduga. Pemimpin seperti Indra Nooyi, mantan CEO PepsiCo, mampu memanfaatkan fleksibilitas dalam pemikiran untuk mempertahankan relevansi merek di pasar global. Kunci suksesnya adalah pemahaman mendalam tentang dirinya sendiri sehingga ia mampu mengambil langkah strategis dengan percaya diri.

Studi Kasus: Inovasi di Google dan Procter & Gamble

Google melalui program Search Inside Yourself Leadership Institute (SIYLI) berhasil melatih pemimpin internalnya untuk mengembangkan kesadaran diri dan empati. Program ini tidak hanya meningkatkan produktivitas, tetapi juga menciptakan lingkungan kerja yang lebih inklusif.

Procter & Gamble (P&G) juga menerapkan pendekatan serupa melalui program Leadership Mastery. Dengan menyelaraskan tujuan individu para pemimpin dengan tujuan organisasi, P&G berhasil meningkatkan kepuasan karyawan hingga 25% berdasarkan survei internal tahun 2023.

Langkah Praktis: Siapkah Anda Menuju Kepemimpinan Lebih Tinggi?

1. Audit konsep diri Anda.
Luangkan waktu untuk menilai nilai, keyakinan, dan tujuan hidup Anda. Apakah semua itu selaras dengan peran kepemimpinan Anda?

2. Latih kesadaran emosional.
Gunakan teknik mindfulness untuk mengenali pola emosi Anda. Ini membantu meningkatkan fokus dan pengambilan keputusan.

3. Tingkatkan fleksibilitas mental.
Buka diri terhadap perubahan dan lihat setiap tantangan sebagai peluang untuk tumbuh.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun