"Bahagia dan keberkahan hidupmu ada dalam senyum tulus ibu dan ayahmu. Pulanglah bukan hanya dengan tubuhmu, tapi juga hatimu."
Kepada Anakku Tercinta,
Anakku, engkau adalah matahari yang terbit dalam hidup ayah, menebarkan sinar hangat dan menyalakan harapan di setiap helaan napas. Setiap langkahmu adalah doa yang tak pernah usai ayah panjatkan, dan setiap pencapaianmu adalah bintang yang ayah petik dari langit malam. Namun, di sela doa dan rindu ini, ada satu harapan yang ayah simpan dalam lubuk hati yang paling dalam - sebuah harapan sederhana, namun penuh makna.
Anakku, seringkah engkau mengingat suara lembut ibu yang memanggil namamu? Atau cerita-cerita kecil ayah yang dulu kau anggap pengantar tidur? Waktu berlalu begitu cepat, dan terkadang dunia yang menggeliat dalam sibuknya, membawa kita jauh dari hal-hal sederhana namun berarti itu.
Ayah ingin mengingatkanmu tentang sesuatu yang sangat berharga - bahwa cinta orang tua tak pernah menuntut lebih dari sekadar kehadiranmu. Bukan hadiah mewah, bukan pujian di atas panggung besar, melainkan waktu yang kau sisihkan untuk sekadar berbincang dengan ibu dan ayahmu di kampung halaman.
Jangan biarkan percakapan itu terjadi di sela-sela kesibukanmu. Jangan hanya menjawab pesan kami di sisa waktu yang sempit. Atau mengabaikan pesan kami berhari-hari. Ketahuilah, anakku, kami tidak mencari perhatianmu untuk sekadar merasa penting. Kami merindukanmu untuk memastikan kau tahu bahwa hidupmu penuh berkah karena doa yang kami bisikkan setiap malam, meski dalam diam.
Ketika ibu bertanya kabar, jawablah dengan hangat. Ketika ayah mengingatkan hal-hal kecil, dengarkan dengan sungguh-sungguh. Kami bukan atasanmu yang memberi tugas, dan kami tak pernah menginginkan pujianmu atas apa yang telah kami lakukan untukmu. Kami hanya ingin menjadi bagian dari hari-harimu - meski hanya dalam bentuk percakapan singkat yang tulus.
Anakku, jangan pernah menomorduakan kami. Ingatlah bahwa senyuman ibu dan ayahmu adalah pelabuhan bahagia yang tak tergantikan oleh karier, pujian, atau gemilang kesuksesan dunia. Dan di setiap langkah beratmu, keberkahan hidupmu ada dalam doa yang tulus kami bisikkan, di setiap sujud dan malam panjang yang sunyi.
Maka, sesekali, pulanglah lebih dari sekadar tubuhmu. Pulanglah dengan hatimu. Kabarkan pada kami tentang mimpi-mimpimu, tentang apa yang kau perjuangkan. Karena kami, nak, hanya ingin menjadi saksi hidupmu - dan mendengar langsung dari bibirmu, bahwa kau bahagia dan baik-baik saja.
Dengan segala cinta yang tak terbatas,
Ayahmu
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H