Mohon tunggu...
Agung MSG
Agung MSG Mohon Tunggu... Wiraswasta - Insan Pembelajar

Agung MSG adalah seorang trainer dan coach berpengalaman di bidang Personal Development dan Operasional Management, serta penulis buku: Be A Rich Man (Pustaka Hidayah, 2004), Retail Risk Management in Detail (IMan, 2010), dan The Prophet Natural Curative Secret – Divinely, Scientifically and Naturally Tested and Proven (Nas Media Pustaka, 2022). Aktif mengajar di Komunitas E-Flock Indonesia di 93 kota di 22 provinsi di Indonesia, serta memberikan pelatihan online di Arab Saudi, Ghana, Kamboja, Qatar, dan Thailand. Agung juga dikenal sebagai penulis lepas di berbagai majalah internal perusahaan, blogger di Medium.com, dan penulis aktif di Kompasiana.com. Dengan pengalaman memberikan pelatihan di berbagai asosiasi bisnis, kementerian, universitas, sekolah, hingga perusahaan publik di 62 kota di Indonesia, Agung MSG mengusung filosofi hidup untuk mengasihi, menyayangi, berbagi, dan berkarya mulia. @agungmsg #haiedumain email: agungmsg@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Tak Mau Canggung Lagi Saat Ketemu Orang Baru? Ini Rahasianya!

19 November 2024   13:37 Diperbarui: 19 November 2024   13:38 47
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

3. Pecahkan Kebekuan dengan Humor Ringan

Humor adalah bahasa universal yang dapat mencairkan suasana canggung. Namun, gunakan dengan bijak. Hindari lelucon yang berpotensi sensitif atau menyinggung. Sebagai alternatif, gunakan humor situasional. Misalnya, jika Anda terlambat karena hujan deras, Anda bisa berkata, “Sepertinya saya lebih cocok jadi pembawa berita cuaca, daripada tamu hari ini.” :-))

Menurut penelitian psikologi komunikasi, humor meningkatkan pelepasan dopamin, yang dapat membantu menciptakan suasana positif.

Humor juga bisa diterjemahkan melalui memes atau referensi budaya populer, terutama dalam konteks percakapan di media sosial. Jadi, tak ada salahnya kita juga berlatih dengan menggunakan humor-humor kecil. Bisa pantun humor, tebak-tebakan lucu, dan humor menggelikan lainnya.

4. Kuasai Seni Menutup Percakapan

Setiap pertemuan meninggalkan kesan, dan kesan terakhir sering kali yang paling diingat. Akhiri percakapan dengan apresiasi tulus, seperti, “Terima kasih atas waktu dan obrolannya yang menyenangkan. Saya belajar banyak dari Anda.”

Jika memungkinkan, lanjutkan dengan menawarkan cara untuk tetap terhubung, seperti bertukar kontak atau menjadwalkan pertemuan berikutnya.

Dalam dunia profesional, menutup percakapan dengan menanyakan profil LinkedIn atau mengirim pesan tindak lanjut melalui email bisa menjadi cara modern untuk menjaga hubungan.

Cara lain, seringkali saya posting di Instagram sesaat setelah ada pertemuan zoom, atau training via zoom, dan kasih tag kepadanya.

Studi Kasus Singkat: Berinteraksi di Acara Networking

Bayangkan Anda menghadiri acara networking. Anda merasa canggung karena tidak mengenal siapa pun. Mulailah dengan memperkenalkan diri secara sederhana, seperti, “Halo, perkenalkan nama saya Faris. Apa yang membuat Anda tertarik datang ke acara ini?”

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun