Mohon tunggu...
Agung MSG
Agung MSG Mohon Tunggu... Wiraswasta - Insan Pembelajar

Insan Pembelajar yang senang mempelajari bidang Personal Development dan Operasional Management, serta penulis buku: Be A Rich Man (Pustaka Hidayah, 2004), Retail Risk Management in Detail (IMan, 2010), dan The Prophet Natural Curative Secret – Divinely, Scientifically and Naturally Tested and Proven (Nas Media Pustaka, 2022). Aktif mengajar di Komunitas E-Flock Indonesia di Indonesia, serta memberikan pelatihan online di Arab Saudi, Ghana, Kamboja, Qatar, dan Thailand. Agung juga dikenal sebagai penulis lepas di berbagai majalah internal perusahaan, blogger di Medium.com, dan penulis aktif di Kompasiana.com. Saat ini aktif memberikan pelatihan di berbagai asosiasi bisnis, kementerian, universitas, sekolah, hingga perusahaan publik di berbagai kesempatan, Agung MSG mengusung filosofi hidup untuk mengasihi, menyayangi, berbagi, dan berkarya mulia. @agungmsg #haiedumain email: agungmsg@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Worklife Pilihan

Mengapa Etika Menjadi Faktor Penentu dalam Produktivitas di Era Keberlanjutan?

15 November 2024   10:48 Diperbarui: 15 November 2024   10:48 110
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Studi menunjukkan bahwa perusahaan dengan budaya kerja yang etis dan produktif memiliki tingkat retensi karyawan yang lebih tinggi, hubungan pelanggan yang lebih baik, dan sering kali lebih tahan terhadap krisis ekonomi. Sebagai contoh, ada jaringan kedai minuman yang menjalankan prinsip kafe yang berkelanjutan dengan hanya menggunakan kopi dari sumber yang dapat dipertanggungjawabkan secara etis. Sekaligus juga, mereka memberikan upah yang layak bagi petani kopi.

Meski tantangan biaya awal tinggi, komitmen ini menghasilkan loyalitas konsumen dan reputasi yang kuat sebagai perusahaan yang etis. Ini membuktikan bahwa keberlanjutan dan produktivitas adalah dua pilar yang saling mendukung dalam jangka panjang.

Kesimpulan: Jalan Menuju Kesuksesan Berkelanjutan

Mengintegrasikan etika dan produktivitas adalah langkah strategis yang krusial di era keberlanjutan. Ini bukan hanya tentang memenuhi tuntutan pasar, tetapi juga tentang membangun perusahaan yang bisa diandalkan, dicintai, dan dihormati oleh masyarakat. Keberhasilan nyata dari perusahaan seperti Patagonia, Microsoft, Salesforce, dan Unilever menunjukkan bahwa prinsip ini dapat diimplementasikan dalam berbagai industri dan model bisnis.

"Produktivitas sejati tumbuh dari etika yang kokoh dan tanggung jawab yang berkelanjutan."

Pada akhirnya, dengan mengutamakan etika dalam produktivitas, perusahaan tidak hanya memaksimalkan keuntungan tetapi juga menciptakan dampak positif yang akan dirasakan dalam jangka panjang. Bagi setiap pemimpin, manajer, dan karyawan, menggabungkan etika dan produktivitas adalah kunci menuju keberlanjutan sejati - keseimbangan antara pertumbuhan yang sehat dan tanggung jawab sosial yang tinggi.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun