Mohon tunggu...
Agung MSG
Agung MSG Mohon Tunggu... Wiraswasta - Insan Pembelajar

Insan Pembelajar yang senang mempelajari bidang Personal Development dan Operasional Management, serta penulis buku: Be A Rich Man (Pustaka Hidayah, 2004), Retail Risk Management in Detail (IMan, 2010), dan The Prophet Natural Curative Secret – Divinely, Scientifically and Naturally Tested and Proven (Nas Media Pustaka, 2022). Aktif mengajar di Komunitas E-Flock Indonesia di Indonesia, serta memberikan pelatihan online di Arab Saudi, Ghana, Kamboja, Qatar, dan Thailand. Agung juga dikenal sebagai penulis lepas di berbagai majalah internal perusahaan, blogger di Medium.com, dan penulis aktif di Kompasiana.com. Saat ini aktif memberikan pelatihan di berbagai asosiasi bisnis, kementerian, universitas, sekolah, hingga perusahaan publik di berbagai kesempatan, Agung MSG mengusung filosofi hidup untuk mengasihi, menyayangi, berbagi, dan berkarya mulia. @agungmsg #haiedumain email: agungmsg@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Worklife Pilihan

Top Leader, Ciptakan Sinergi dan Kolaborasi untuk Keunggulan Organisasi

22 November 2024   08:47 Diperbarui: 22 November 2024   09:06 52
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tentu saja, kolaborasi yang efektif tidak hanya tentang bekerja bersama, tetapi tentang menciptakan sinergi yang menghasilkan hasil yang lebih besar daripada jumlah kontribusi individu. Ini adalah aspek yang sering diabaikan, namun sangat penting untuk keberhasilan kepemimpinan kolaboratif. Sinergi terjadi ketika tim berhasil bekerja secara terkoordinasi dan menyelaraskan tujuan serta keahlian mereka, menciptakan dampak yang lebih besar.

Sebagai contoh, Microsoft telah berhasil mengembangkan tim kolaboratif dengan menggabungkan anggota dari berbagai departemen untuk menciptakan produk inovatif seperti Microsoft Teams. Dalam sebuah studi yang dilakukan oleh Microsoft, mereka menemukan bahwa kolaborasi lintas tim tidak hanya meningkatkan produktivitas, tetapi juga mempercepat inovasi, karena berbagai perspektif yang berbeda saling melengkapi dan menghasilkan solusi yang lebih kreatif.

Bukti Empiris: Studi Penelitian tentang Kolaborasi Tim

Penelitian dari Harvard Business Review menunjukkan bahwa tim yang memiliki tingkat kolaborasi yang tinggi cenderung lebih produktif dan kreatif.

Mereka mengutip studi yang dilakukan terhadap lebih dari 500 perusahaan di seluruh dunia yang mengungkapkan bahwa organisasi dengan tim yang kolaboratif memiliki kinerja yang lebih tinggi sebesar 35% dibandingkan dengan yang tidak memprioritaskan kolaborasi.

Selain itu, studi yang dilakukan oleh Gallup menemukan bahwa tim yang memiliki komunikasi yang baik dan kolaborasi yang erat mengalami tingkat keterlibatan karyawan yang lebih tinggi, yang berdampak langsung pada retensi karyawan dan kepuasan pelanggan. Ini menunjukkan bahwa kolaborasi yang baik tidak hanya meningkatkan hasil jangka pendek, tetapi juga menciptakan lingkungan kerja yang lebih sehat dan berkelanjutan dalam jangka panjang.

Kutipan dari Pakar: Menyempurnakan Konsep Kolaborasi Tim

Dalam bukunya The Five Dysfunctions of a Team, Patrick Lencioni menjelaskan bahwa "The most effective teams are not the ones that get along the best, but the ones that are able to build trust and engage in healthy conflict." Kutipan ini menekankan bahwa kolaborasi yang sehat melibatkan lebih dari sekadar saling menyetujui, tetapi juga membangun kepercayaan dan konflik yang sehat. Sebuah tim yang mampu mengelola perbedaan pendapat dengan cara yang konstruktif akan lebih inovatif dan lebih efektif dalam mencapai tujuan mereka.

Menjadi Pemimpin Kolaboratif yang Efektif

Untuk menjadi pemimpin yang mampu membangun tim yang kolaboratif, Anda perlu mengembangkan beberapa keterampilan kunci:

1. Mendorong keterbukaan. Sebagai pemimpin, penting untuk menciptakan budaya di mana setiap anggota tim merasa dihargai dan didengar. Ini menciptakan ruang bagi ide-ide kreatif dan solutif untuk muncul.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun