Mohon tunggu...
Agung MSG
Agung MSG Mohon Tunggu... Wiraswasta - Insan Pembelajar

Insan Pembelajar yang senang mempelajari bidang Personal Development dan Operasional Management, serta penulis buku: Be A Rich Man (Pustaka Hidayah, 2004), Retail Risk Management in Detail (IMan, 2010), dan The Prophet Natural Curative Secret – Divinely, Scientifically and Naturally Tested and Proven (Nas Media Pustaka, 2022). Aktif mengajar di Komunitas E-Flock Indonesia di Indonesia, serta memberikan pelatihan online di Arab Saudi, Ghana, Kamboja, Qatar, dan Thailand. Agung juga dikenal sebagai penulis lepas di berbagai majalah internal perusahaan, blogger di Medium.com, dan penulis aktif di Kompasiana.com. Saat ini aktif memberikan pelatihan di berbagai asosiasi bisnis, kementerian, universitas, sekolah, hingga perusahaan publik di berbagai kesempatan, Agung MSG mengusung filosofi hidup untuk mengasihi, menyayangi, berbagi, dan berkarya mulia. @agungmsg #haiedumain email: agungmsg@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Worklife Pilihan

Manajemen Stres Pemimpin: Pilar Utama Ketahanan Organisasi dalam Jangka Panjang

15 November 2024   08:47 Diperbarui: 15 November 2024   08:48 104
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

2. Delegasi tugas secara efektif. Menurut Harvard Business Review, pemimpin yang mampu mendelegasikan tugas dengan baik memiliki 33% lebih sedikit kemungkinan untuk mengalami stres kronis. Dengan membagi tanggung jawab, pemimpin bisa lebih fokus pada pengambilan keputusan strategis.

3. Membangun dukungan sosial di lingkungan kerja. Lingkungan kerja yang mendukung memungkinkan pemimpin berbagi beban secara mental, yang menurut penelitian American Journal of Health Promotion, dapat mengurangi stres hingga 25%.

4. Evaluasi dan pembelajaran dari krisis sebelumnya. Setiap krisis adalah peluang untuk belajar. Pemimpin yang rajin mengevaluasi kesalahan dan keberhasilan dari masa lalu lebih siap menghadapi krisis di masa depan.

5. Menerapkan sistem kerja yang fleksibel. Fleksibilitas dalam jam kerja terbukti dapat membantu mengurangi stres pemimpin dan tim, serta meningkatkan produktivitas hingga 40%, sebagaimana dikonfirmasi dalam studi oleh Society for Human Resource Management.

Mengelola Kesehatan Mental Pemimpin untuk Ketahanan Organisasi

Kesehatan mental pemimpin berhubungan langsung dengan ketahanan organisasi secara keseluruhan. Dr. Gabor Maté, seorang ahli psikologi dan penulis terkenal, mengatakan, "Kesehatan mental pemimpin adalah jangkar bagi organisasi. Ketika pemimpin sehat, mereka mampu menahan badai krisis dengan lebih baik." Hal ini menunjukkan bahwa pemimpin perlu berfokus pada kesehatan mental mereka agar bisa menjalankan peran secara optimal.

Cool, Calm and Cofident Saja Tidaklah Cukup

Pemimpin masa depan tidaklah cukup hanya cool, calm, and confident; mereka juga perlu memiliki ketahanan (resilient) untuk menghadapi tantangan, keseimbangan emosional (composed) agar tetap tenang di bawah tekanan, dan fokus yang kuat (focused) untuk tetap pada tujuan.

Selain itu, kemampuan untuk beradaptasi (adaptable) dan tegas (decisive) juga sangat penting, terutama dalam situasi yang penuh ketidakpastian. Dengan tambahan sifat empati (empathetic), pemimpin mampu memahami timnya dan membangun dukungan emosional yang solid. Kualitas-kualitas inilah yang menjadi pilar kepemimpinan yang tangguh dan efektif di masa depan.

Kesimpulan: Investasi Jangka Panjang dalam Ketenangan

Ketenangan adalah aset yang sering kali terabaikan, tetapi sangat berharga. Pemimpin yang mampu menjaga ketenangannya di tengah situasi terburuk adalah mereka yang mampu membawa organisasi keluar dari krisis dan bertahan dalam jangka panjang. Di era yang dipenuhi ketidakpastian, pemimpin yang tenang bukan hanya memimpin tim dengan baik tetapi juga menjadi inspirasi bagi anggota organisasi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun