Mohon tunggu...
Agung MSG
Agung MSG Mohon Tunggu... Wiraswasta - Insan Pembelajar

Insan Pembelajar yang senang mempelajari bidang Personal Development dan Operasional Management, serta penulis buku: Be A Rich Man (Pustaka Hidayah, 2004), Retail Risk Management in Detail (IMan, 2010), dan The Prophet Natural Curative Secret – Divinely, Scientifically and Naturally Tested and Proven (Nas Media Pustaka, 2022). Aktif mengajar di Komunitas E-Flock Indonesia di Indonesia, serta memberikan pelatihan online di Arab Saudi, Ghana, Kamboja, Qatar, dan Thailand. Agung juga dikenal sebagai penulis lepas di berbagai majalah internal perusahaan, blogger di Medium.com, dan penulis aktif di Kompasiana.com. Saat ini aktif memberikan pelatihan di berbagai asosiasi bisnis, kementerian, universitas, sekolah, hingga perusahaan publik di berbagai kesempatan, Agung MSG mengusung filosofi hidup untuk mengasihi, menyayangi, berbagi, dan berkarya mulia. @agungmsg #haiedumain email: agungmsg@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Dari Tekad hingga Tindakan Nyata, Ini Solusi Efektif Menghentikan Judol di Indonesia

1 November 2024   08:11 Diperbarui: 1 November 2024   08:12 188
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tekad saja tak cukup; tindakan nyata adalah kunci untuk memberantas judi online. | Image: Ilustrator AFM

"Menghentikan judi online bukan hanya tentang memblokir akses atau menutup situs, tetapi tentang menyelamatkan generasi, memperbaiki tatanan sosial, dan melindungi masa depan bangsa. Saatnya bertindak nyata, karena tekad tanpa tindakan hanyalah harapan tanpa tujuan."

Masalah judi online yang melanda Indonesia telah mencapai titik kritis. Layaknya tumor ganas, perkembangan judi online terus menggurita dan menyeret jutaan masyarakat dalam pusaran ekonomi yang merusak.

Data Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) menyebut transaksi judi online di Indonesia mencapai Rp600 triliun pada Maret 2024, bahkan diprediksi hingga Rp900 triliun. Angka ini jauh melampaui anggaran program prioritas pemerintah seperti pendidikan, kesehatan, dan ketahanan pangan.

Tidak hanya menguras uang negara, judi online membawa dampak sosial luar biasa. Banyak pelakunya jatuh dalam jurang kriminalitas, dari korupsi hingga perampokan, bahkan ada yang berujung pada bunuh diri. Perhatian yang serius dari pemerintahan Prabowo terhadap isu ini memberi harapan, namun hanya tekad yang kuat dan tindakan konkretlah yang bisa mengikis fenomena ini hingga ke akarnya.

1. Melacak dan Menghentikan Aliran Dana Bandar Besar

Salah satu langkah paling penting adalah memutus rantai finansial bandar besar yang menggerakkan roda judi online. Dengan memblokir rekening yang diduga terkait dengan bisnis ini, pemerintah dapat mengurangi peredaran uang haram yang menjadi nyawa judi online.

Selain itu, kerja sama dengan lembaga finansial global harus diperkuat untuk menelusuri aliran dana yang mungkin melewati lintas negara. Tindakan ini tidak cukup hanya pada level operator kecil atau figur publik yang terlibat sebagai endorser, tetapi harus fokus pada para bandar besar yang mengatur semua kegiatan dari balik layar.

2. Menggalang Kerja Sama Multisektor dan Internasional

Untuk mencapai efek maksimal, upaya pemberantasan judi online harus bersifat lintas sektor. Kementerian Komunikasi dan Digital, Kepolisian, serta lembaga keuangan perlu bergandeng tangan dengan negara-negara tetangga.

Banyak bandar judi online memanfaatkan teknologi enkripsi dan platform daring internasional yang membuat mereka sulit dijangkau. Melalui kerja sama internasional, terutama dalam memblokir server dan domain yang beroperasi secara ilegal, pemerintah dapat lebih efektif menekan pertumbuhan judi online.

3. Memberdayakan Teknologi Pemblokiran dan Pemantauan

Dalam era digital, teknologi menjadi senjata utama dalam perang melawan judi online. Penggunaan sistem pemblokiran otomatis dan pemantauan berbasis AI dapat mencegah akses pada situs judi online yang terus bermunculan.

Misalnya, metode deep learning bisa digunakan untuk mendeteksi situs-situs yang memiliki pola tertentu, memungkinkan pemblokiran dini. Namun, teknologi semata tidak cukup. Diperlukan regulasi yang jelas dan ketat serta pembaruan berkala agar metode ini tetap relevan dan efektif.

4. Edukasi dan Pencegahan di Tingkat Masyarakat

Judi online tumbuh subur tidak hanya karena aksesibilitasnya yang mudah, tetapi juga karena lemahnya pemahaman masyarakat tentang bahayanya. Pemerintah harus berfokus pada edukasi yang menyasar keluarga dan komunitas, menciptakan kesadaran mengenai dampak buruk judi online.

Melalui kampanye nasional yang menggandeng tokoh masyarakat dan organisasi keagamaan, pemerintah dapat menekan permintaan secara langsung, karena masyarakat yang sadar akan risiko dan bahaya dari judi online cenderung menjauhkan diri.

5. Menyediakan Alternatif Hiburan dan Penghasilan

Salah satu faktor pendorong tingginya minat masyarakat terhadap judi online adalah kebutuhan finansial yang mendesak dan kurangnya alternatif hiburan yang positif. Pemerintah perlu menyediakan lapangan pekerjaan yang lebih baik dan mengembangkan platform hiburan yang sehat sebagai alternatif bagi masyarakat.

Selain itu, kegiatan pemberdayaan ekonomi di berbagai daerah dapat mengalihkan fokus masyarakat dari judi online ke aktivitas yang lebih produktif. Inisiatif ini akan mengurangi ketergantungan masyarakat pada judi sebagai solusi finansial atau hiburan.

6. Komitmen Hukum yang Tegas dan Konsisten

Penegakan hukum yang konsisten merupakan kunci dalam memberantas judi online. Kebijakan yang tegas dan tidak pandang bulu harus diterapkan, baik kepada bandar besar, pelindung yang berada dalam lingkaran kekuasaan, maupun operator kecil.

Selain itu, pemberian sanksi yang jelas dan berat bagi pihak-pihak yang terlibat, termasuk institusi yang terindikasi menjadi beking, akan memberikan efek jera. Presiden Prabowo dan Kapolri telah menunjukkan komitmen mereka, namun publik menunggu hasil nyata di lapangan.

7. Menciptakan Ekosistem yang Bersih dari Korupsi dan Dukungan Oknum

Faktor terbesar yang menghambat pemberantasan judi online adalah dukungan dari oknum yang memanfaatkan peredaran uang judi online untuk kepentingan pribadi. Menangkap bandar besar judi online dan menindak mereka secara tegas hanya akan efektif jika tidak ada oknum atau pejabat yang melindungi kegiatan tersebut.

Pembersihan ini memerlukan audit dan pengawasan menyeluruh terhadap setiap sektor yang memiliki keterkaitan dengan transaksi keuangan dan hukum yang bersifat lintas sektor.

Transisi menuju Indonesia yang Bebas dari Jerat Judi Online

Pemberantasan judi online membutuhkan tekad kuat, kolaborasi lintas sektor, teknologi yang canggih, serta konsistensi dalam penegakan hukum. Dengan pendekatan komprehensif dan ekosistem yang bebas dari korupsi, Indonesia dapat menuju masa depan yang lebih bersih, aman, dan sejahtera. 

Penegasan dan tindakan nyata dari pemerintah merupakan secercah harapan bagi masyarakat yang sudah lelah dengan dampak destruktif judi online. Mari kita bersatu dan berkomitmen untuk menyelesaikan masalah ini demi masa depan bangsa yang lebih baik.

Masyarakat tidak hanya menunggu janji-janji; mereka menginginkan aksi nyata yang konkret. Ini bukan sekadar tugas pemerintah, tetapi juga tugas kita bersama sebagai bangsa yang menginginkan Indonesia yang lebih baik.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun