Mohon tunggu...
Agung MSG
Agung MSG Mohon Tunggu... Wiraswasta - Insan Pembelajar

Insan Pembelajar yang senang mempelajari bidang Personal Development dan Operasional Management, serta penulis buku: Be A Rich Man (Pustaka Hidayah, 2004), Retail Risk Management in Detail (IMan, 2010), dan The Prophet Natural Curative Secret – Divinely, Scientifically and Naturally Tested and Proven (Nas Media Pustaka, 2022). Aktif mengajar di Komunitas E-Flock Indonesia di Indonesia, serta memberikan pelatihan online di Arab Saudi, Ghana, Kamboja, Qatar, dan Thailand. Agung juga dikenal sebagai penulis lepas di berbagai majalah internal perusahaan, blogger di Medium.com, dan penulis aktif di Kompasiana.com. Saat ini aktif memberikan pelatihan di berbagai asosiasi bisnis, kementerian, universitas, sekolah, hingga perusahaan publik di berbagai kesempatan, Agung MSG mengusung filosofi hidup untuk mengasihi, menyayangi, berbagi, dan berkarya mulia. @agungmsg #haiedumain email: agungmsg@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Worklife Artikel Utama

Jangan Hanya Jadi Influencer, Jadilah Kreator dengan Dampak Nyata!

28 Oktober 2024   05:50 Diperbarui: 28 Oktober 2024   16:45 415
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi - Content Creator. (KOMPAS/RADITYA HELABUMI)

"Menjadi content creator bukan sekadar soal ketenaran, tetapi tentang menghadirkan dampak nyata dan menginspirasi perubahan positif di dunia."

Profesi sebagai content creator atau influencer sudah lama menjadi impian bagi banyak orang, terutama generasi muda yang melihat kesuksesan publik figur seperti YouTuber Mr. Beast atau pesohor lokal Raffi Ahmad. Namun, di balik layar, dunia kreator konten tidaklah seindah yang terlihat.

Seiring pertumbuhan masif industri ini, persaingan di antara kreator semakin ketat, sementara platform media sosial kini mulai membatasi komisi, dan brand menjadi lebih selektif dalam memilih influencer untuk bekerja sama. Realitas ini menuntut strategi baru bagi para kreator yang ingin bertahan dan berkembang.

Dalam kondisi seperti ini, content creator perlu menyadari bahwa mengandalkan dominasi satu platform media sosial saja tidak lagi cukup. Mereka harus merancang pendekatan yang lebih komprehensif, mencakup strategi jangka panjang yang tidak hanya memperluas pengaruh tetapi juga membangun kredibilitas dan relevansi yang bertahan lama.

Intinya, di artikel ini penulis tidak hanya akan menyampaikan bagaimana fakta bahwa fenomena content creator yang kini kian dinamis, namun juga menggagas strategi bertahan di tengah kompetisi yang sengit dan "selangit".

Berikut beberapa pendekatan yang bisa dipertimbangkan untuk menghadapi tantangan tersebut.

1. Lebih dari Sekadar Menghibur, Kembangkan Konten Bermakna

Salah satu cara terbaik untuk keluar dari persaingan ketat adalah dengan memperkaya jenis konten yang disajikan. Menulis buku, membuat blog, atau memulai podcast dengan topik yang konstruktif dapat memberikan ruang baru bagi kreator untuk menyampaikan pesan yang lebih bermakna.

Mengundang figur publik yang positif dan berpengaruh ke dalam podcast atau wawancara akan menciptakan pengalaman konten yang mendalam bagi audiens, bukan hanya sekadar hiburan. Ini membangun kredibilitas kreator sebagai individu yang memiliki nilai lebih dibandingkan sekadar jumlah pengikut.

Langkah ini bukan hanya memperkuat posisi kreator sebagai sumber pengetahuan, tetapi juga menciptakan hubungan yang lebih bermakna dengan audiens. Ketika seseorang memiliki pemahaman yang lebih luas tentang sebuah topik, audiens akan melihatnya sebagai sumber inspirasi yang relevan dan terpercaya.

Kualitas dan kontribusi influencer akan menciptakan pengaruh yang bertahan lama.|Image: Ilustrator AFM
Kualitas dan kontribusi influencer akan menciptakan pengaruh yang bertahan lama.|Image: Ilustrator AFM

2. Menjadi Pakar dan Sumber Rujukan

Mencapai posisi sebagai pakar dalam bidang tertentu adalah cara efektif untuk membangun reputasi yang solid. Alih-alih hanya mengandalkan konten ringan, kreator dapat memperdalam ilmu di bidang yang mereka minati dan menonjolkan keahlian tersebut.

Dengan menjadi sumber rujukan, seorang kreator dapat membuka peluang untuk diundang sebagai pembicara dalam seminar, pelatihan, atau sesi diskusi di berbagai kesempatan. Hal ini tidak hanya meningkatkan eksposur tetapi juga menunjukkan bahwa kreator memiliki kompetensi yang diakui.

Tampil sebagai pemateri bersama pakar lain juga menambah bobot pada citra kreator sebagai seseorang yang serius di bidangnya. Dalam konteks ini, pengakuan dari rekan sejawat atau pakar industri memiliki nilai yang sangat tinggi, sehingga audiens dapat melihat mereka sebagai figur profesional yang tidak hanya berfokus pada ketenaran.

3. Memperluas Jaringan Melalui Kolaborasi dan Konsultasi

Kolaborasi dengan pakar, institusi, dan lintas profesi dapat membuka peluang yang lebih besar. Misalnya, menjadi staf ahli di sebuah organisasi atau menjajaki peran sebagai konsultan. 

Hal ini memperluas peran content creator di luar dunia maya dan memberikan akses ke wawasan baru, yang akan memperkaya konten mereka dengan pengalaman nyata di lapangan.

Selain itu, dengan melibatkan diri dalam berbagai kolaborasi, kreator dapat memperkuat jejaring profesional yang akan terus mendukungnya dalam jangka panjang. Kolaborasi lintas disiplin memberikan kesempatan bagi kreator untuk mengenalkan perspektif baru dan meningkatkan kualitas konten yang dapat menarik berbagai segmen audiens.

4. Berkontribusi Melalui Kegiatan Sosial dan CSR

Peran sosial yang aktif juga penting untuk membangun kedekatan yang tulus dengan audiens. Saat kreator aktif dalam kegiatan sosial, seperti menggalang dana atau melibatkan diri dalam program Corporate Social Responsibility (CSR), mereka menjadi bagian dari perubahan sosial yang positif. Ini bukan hanya memberi dampak pada masyarakat tetapi juga memberikan kredibilitas yang lebih tinggi bagi kreator.

Saat seorang kreator aktif dalam kegiatan filantropi atau mempromosikan gerakan kebaikan, mereka menunjukkan sisi yang lebih manusiawi dan terhubung dengan audiens secara emosional. Kegiatan seperti ini juga memperkuat karakter kreator sebagai sosok yang peduli pada nilai-nilai kemanusiaan dan bertanggung jawab sosial.

5. Mengembangkan Pendekatan Berkelanjutan di Tengah Dinamika Industri

Di tengah perubahan cepat dalam industri content creation, strategi jangka panjang ini membantu kreator beradaptasi dan tetap relevan. Pendekatan ini memungkinkan mereka memosisikan diri bukan hanya sebagai penghibur tetapi sebagai pribadi yang memiliki kontribusi nyata bagi komunitas dan industri yang lebih luas. 

Hal ini membuat mereka tidak lagi hanya bersaing di ranah media sosial yang serba cepat dan penuh tekanan, tetapi juga memiliki fondasi kuat untuk bertahan di masa depan.

Melalui berbagai upaya ini, para content creator tidak lagi bergantung pada ketenaran semata, tetapi pada kontribusi yang mereka berikan. Dengan membangun kualitas konten yang lebih dalam, mereka bukan saja memotivasi diri sendiri tetapi juga menginspirasi banyak orang untuk melihat lebih dari sekadar hiburan. Mereka menjadi pelaku perubahan yang menghadirkan dampak nyata dalam kehidupan banyak orang, baik di dunia nyata maupun digital.

Kesimpulan

Menjadi content creator yang sukses di era ini bukan lagi soal seberapa besar pengikut di media sosial, tetapi seberapa besar dampak yang dapat mereka berikan kepada audiens. Dengan strategi jangka panjang yang mencakup berbagai aspek - dari membangun keahlian, kolaborasi profesional, hingga kontribusi sosial - para kreator dapat bertahan di tengah persaingan yang semakin ketat dan menjaga relevansi di mata publik.

Dunia kreator konten adalah dunia yang dinamis, namun dengan pendekatan yang matang dan penuh visi, para kreator bisa menjadi lebih dari sekadar influencer; mereka bisa menjadi pendorong perubahan yang berkelanjutan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun