Jadi, dapat disimpulkan, bahwa sabar adalah batas minimum dalam menghadapi cobaan. Kesabaran itulah yang dapat membawa seorang mukmin kepada keselamatan iman dan ketenangan jiwa. Dalam bingkai psikologi positif, sabar juga memiliki dimensi penting sebagai pengendali diri yang melatih ketahanan dan kebesaran hati dalam menghadapi segala bentuk cobaan. Dengan terus mengembangkan kesabaran, kita akan mendapati hidup menjadi lebih bermakna dan harmonis.
Semoga kita semua senantiasa mampu mempertahankan kesabaran sebagai pondasi dalam menghadapi ujian dan cobaan, serta semakin mendekatkan diri kepada Allah melalui sikap yang rida dan syukur.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H