Mohon tunggu...
Agung MSG
Agung MSG Mohon Tunggu... Wiraswasta - Insan Pembelajar

Agung MSG adalah seorang trainer dan coach berpengalaman di bidang Personal Development dan Operasional Management, serta penulis buku: Be A Rich Man (Pustaka Hidayah, 2004), Retail Risk Management in Detail (IMan, 2010), dan The Prophet Natural Curative Secret – Divinely, Scientifically and Naturally Tested and Proven (Nas Media Pustaka, 2022). Aktif mengajar di Komunitas E-Flock Indonesia di 93 kota di 22 provinsi di Indonesia, serta memberikan pelatihan online di Arab Saudi, Ghana, Kamboja, Qatar, dan Thailand. Agung juga dikenal sebagai penulis lepas di berbagai majalah internal perusahaan, blogger di Medium.com, dan penulis aktif di Kompasiana.com. Dengan pengalaman memberikan pelatihan di berbagai asosiasi bisnis, kementerian, universitas, sekolah, hingga perusahaan publik di 62 kota di Indonesia, Agung MSG mengusung filosofi hidup untuk mengasihi, menyayangi, berbagi, dan berkarya mulia. @agungmsg #haiedumain email: agungmsg@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Humor Pilihan

Filter Bolong? Komisioner Jebol, Drama Seleksi yang Lucu Sekali

13 Oktober 2024   08:19 Diperbarui: 13 Oktober 2024   08:19 66
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Seleksi yang berlangsung ini bahkan lebih mirip audisi penyanyi yang suka joget, "yang dipilih bukan yang punya suara, tapi yang punya gaya paling goyang," lanjut si komika sambil memeragakan gaya goyangan ala dangdut koplo, membuat penonton tertawa sampai terjungkal.

Pada akhirnya, seleksi ini benar-benar seperti reality show, drama di balik layar lebih seru daripada yang kita tonton di depan. "Mungkin seleksi komisioner ini seperti reality show, drama di belakang panggung lebih seru daripada yang kita tonton di layar," tutupnya sambil melempar mikrofon ke MC, disambut sorak sorai penonton yang masih tertawa terbahak-bahak.

Begitulah kisah seleksi komisioner yang terus mengundang gelak tawa, tapi tawa getir yang membawa pesan penting: mungkin sudah waktunya untuk menyeleksi ulang yang menyeleksi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humor Selengkapnya
Lihat Humor Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun