Mohon tunggu...
Agung MSG
Agung MSG Mohon Tunggu... Wiraswasta - Insan Pembelajar

Insan Pembelajar yang senang mempelajari bidang Personal Development dan Operasional Management, serta penulis buku: Be A Rich Man (Pustaka Hidayah, 2004), Retail Risk Management in Detail (IMan, 2010), dan The Prophet Natural Curative Secret – Divinely, Scientifically and Naturally Tested and Proven (Nas Media Pustaka, 2022). Aktif mengajar di Komunitas E-Flock Indonesia di Indonesia, serta memberikan pelatihan online di Arab Saudi, Ghana, Kamboja, Qatar, dan Thailand. Agung juga dikenal sebagai penulis lepas di berbagai majalah internal perusahaan, blogger di Medium.com, dan penulis aktif di Kompasiana.com. Saat ini aktif memberikan pelatihan di berbagai asosiasi bisnis, kementerian, universitas, sekolah, hingga perusahaan publik di berbagai kesempatan, Agung MSG mengusung filosofi hidup untuk mengasihi, menyayangi, berbagi, dan berkarya mulia. @agungmsg #haiedumain email: agungmsg@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Makna Sejati Cinta pada Tanah Air, Saat Hati Selalu Merasa Ingin Pulang

11 Oktober 2024   06:07 Diperbarui: 11 Oktober 2024   06:08 114
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Di sinilah kita belajar, bahwa meski dunia luas terbentang, setiap keindahan di negeri orang tak mampu menggantikan kebahagiaan dan kedamaian yang kita temukan di tanah air tercinta.

Kata-kata seperti "tidak kulupakan," dan "selama hidupku" mencerminkan komitmen dan kesetiaan. Bagaimanapun kita berkelana, seberapa jauh pun langkah kita melangkah, ada bagian dalam hati yang selalu tertaut pada tanah air, seperti akar yang terus mencengkeram bumi tempat ia tumbuh.

Neurosains mengajarkan kita bahwa ingatan tidak hanya bersarang dalam otak, tetapi juga dalam emosi yang terpatri dalam pengalaman. Ingatan tentang tanah air adalah ingatan emosional, yang membawa rasa rindu mendalam, seakan-akan kita tak pernah benar-benar jauh darinya.

Psikologi positif mengajarkan bahwa salah satu sumber kebahagiaan adalah rasa terhubung dengan identitas kita, dengan asal-muasal kita. Lagu ini mengingatkan kita akan pentingnya menghargai dan mencintai tanah air, bukan hanya sebagai tempat fisik, melainkan sebagai simbol dari segala yang membuat kita merasa utuh.

Biarpun banyak tempat yang indah dan menakjubkan di dunia ini, "kampung dan rumahku" adalah tempat di mana jiwa merasa damai, di mana kita menemukan makna sejati dari pulang—bukan sekadar kembali ke tempat tinggal, tetapi pulang ke hati kita sendiri.

Pada akhirnya, cinta pada tanah air adalah cinta yang sederhana namun mendalam, cinta yang tak butuh banyak kata untuk diungkapkan, tapi selalu terasa hangat dan hidup dalam setiap helaan napas.

Melalui syair "Tanah Airku," kita diingatkan bahwa tanah air bukan hanya sekadar lokasi di peta, melainkan bagian dari diri kita yang tak pernah bisa terpisah. Ia adalah jantung yang berdetak dalam tubuh kita, darah yang mengalir dalam nadi, dan nafas yang senantiasa kita hirup dengan penuh syukur dan bangga.

Tanah air, di mana pun kita berada, adalah tempat yang selalu hidup dalam hati, tempat yang akan selalu kita cintai, dan selalu kita hargai.

Sebuah lagu yang indah yang mengobarkan semangat persatuan dan nasionalisme yang tinggi, namun tetap rendah hati. Juga sebuah ironi karena di negeri sendiri, serasa tak ada lagi kebanggaan yang tersisa, selain ikatan rasa dan jiwa Indonesia yang tersembunyi dibalik sportivitas dan prestasi sepakbola kita.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun